PBB memperingatkan kelanjutan pembangunan pemukiman Zioinis Israel di Tepi Barat merupakan sebuah ancaman bagi perdamaian di Timur Tengah.
Dilansir dari media Al-Jazeera, Juru bicara PBB Stephane Dujarric memperingatkan akan resiko dan konsekuensi yang sangat mengancam proses perdamaian antara Palestina dan Israel, dan dengan adanya kelanjutan pembangunan pemukiman Zionis Israel adalah ancaman terbesar yang mempertaruhkan prinsip antar dua Negara.
Stephane Dujarric, pada konferensi pers mengatakan, “Dalam laporannya kantor PBB untuk koordinasi perdamaian di Timur Tengah telah memperingatkan bahwa rencana membentuk dua negara akan beresiko menyusul adanya pembangunan pemukiman-pemukiman yang terus berlanjut, tindak kekerasan dan penghancuran rumah-rumah rakyat Palestina.”
“Dalam laporannya ia menunjukan kekhawatirannya atas pembangunan-pembangunan kota di tanah Palestina, dan dengan memperkuat dan mendominasinya pendudukan Rezim Zionis Israel khususnya di wilayah tepi barat, hal ini dapat menghambat proses perdamaian,” tambah Juru Bicara PBB ini.
Dalam hal ini, sebuah gerakan “Hari Perdamaian” Israel dan penentang pembangunan kota pada hari kemarin mengumumkan bahwa Rezim Zionis Israel menyepakati pembangunan 229 unit rumah baru di kota kecil wilayah Tepi Barat.
Dunia Internasional mengecam pembangunan itu dengan mengatakan kota-kota yang dibangun Zionis Israel di atas tanah Palestina adalah illegal dan hal ini dapat menjadi kendala perdamaian kedua belah pihak.
Rezim Zionis Israel semenjak tahun 1967 sampai sekarang telah menduduki daerah tepi barat Palestina, lebih dari 1 juta orang Israel telah tinggal di daerah tersebut.
Sekjen Dewan Kebebasan Palestina mengecam rencana pembangunan baru yang akan dilakukan Zionis Israel, ia juga menekankan bahwa hingga saat ini sudah tidak terhitung lagi pembangunan-pembangunan yang dilakukan Rezim Zionis Israel di tanah Palestina.
(Al-Jazeera/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar