Setelah embargo atas Iran dicabut, kawasan Timur Tengah telah berubah. Sekarang telah tiba saat untuk memulai perniagaan dengan Tehran. Kunjungan Presiden Cina juga terselenggara untuk tujuan ini.
Selama periode embargo ilegal Barat, Iran dan Cina tidak pernah memutus hubungan. Industri dan produk-produk Iran secara otomatis telah berubah menjadi produk Cina dan Barat secara praktis telah kehilangan pasar Iran.
Cina yang memang mencari minyak dengan harga murah memiliki program ekonomi teratur dengan cara membeli minyak Iran dengan jaminan. Di samping itu, para saudagar Iran juga ingin hadir di pasar-pasar Rusia. Pasar-pasar ini sekarang sedang menguji diri setelah dijatuhi embargo oleh Barat.
Di tiga minggu pertama tahun 2016 ini, kita telah menyaksikan dua peristiwa penting:
Pertama, pemutusan hubungan diplomatik Riyadh dan Tehran yang telah memiliki pengaruh regional dan internasional.
Kedua, pencabutan embargo ekonomi atas Iran yang menuai sikap yang beraneka ragam dalam ranah regional.
Di samping itu, harga minyak menurun secara drastis. Dan dari sisi lain, perseteruan antar golongan dalam tubuh negara-negara penghasil minyak telah menyulut api-api pertikaian.
Dari perseteruan ini, Arab Saudi bisa mengalami kerugian besar. Dalam kondisi ini, Iran masih tetap memberikan dukungan penuh terhadap rezim Suriah. Tentu, hal ini bisa menjadi ancaman bagi tetangga-tetangga Arab Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, tetangga-tetangga Arab Iran dan bahkan Turki telah melakukan investasi khusus supaya Asad terguling. Akan tetapi, setelah kondisi ekonomi membaik dan Rusia hadir secara militer di kawasan, kondisi Asad pun semakin menguat.
(Dawn/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar