Setelah ditunjuk sebagai Jubir Kemenlu Republik Islam Iran, Jaberi Anshari menggelar jumpa pers kedua hari ini.
Isu utama yang menjadi pertanyaan wartawan adalah pembentukan komite pencari fakta untuk menyingkap hakikat bencana Mina.
Menurut Jaberi, Arab Saudi adalah pihak yang bertanggung jawab secara hukum, moral, dan insani. Iran telah melakukan seluruh kemampuan diplomatik, baik melalui dialog bilateral maupun dialog multilateral, supaya Arab Saudi menerima tanggung jawab ini.
Isu lain adalah krisis Suriah. Dalam pertemuan Vienna 1 dan 2 telah ditegaskan untuk menentukan siapa kelompok teroris dan kelompok-kelompok oposisi Suriah yang menginginkan perdamaian. Semua pertemuan ini berlangsung dalam format Suriah-Suriah. Tentu, kedua pihak harus beradialog untuk mencari jalan keluar untuk menciptakan perdamaian guna mengikis terorisme.
Ketika menanggapi pembentulan aliansi militer anti terorisme yang baru-baru ini dibentuk oleh Arab Saudi, Jaberi menukaskan, Iran memiliki sikap yang permanen tentang masalah ini. Tentu, hal ini sangat posisit. Akan tetapi, perlu diperhatikan beberapa poin penting:
Pertama, slogan yang dikoarkan harus sejalan dengan tindakan dan tidak boleh ada standar dualisme.
Kedua, setiap tindakan anti terorisme harus juga memperhatikan kedaulatan setiap bangsa yang sedang menghadapi bahaya terorisme.
Ketiga, undang-undang internasional harus diindahkan.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar