Atmosfir ritual ibadah politik salat Jumat kota Tehran, Iran, kemarin diwarnai oleh heroisme anti musuh Islam sekalipun hari liburan Hari Raya Nouruz masih menggelantungi setiap pojok kota. Agresi militer Arab Saudi ke Yaman telah menghangatkan suasana ritual salat Jumat sekalipun hawa masih terhitung dingin.
Hujjatul Islam Shiddiqi imam salat Jumat Tehran menekankan, setelah presiden Yaman tidak becus melakukan tugas dan melakukan hal-hal yang bersifat ilegal, kini koalisi palsu yang didukung penuh oleh Israel dan Amerika melakukan agresi terhadap rakyat Yaman.
Rakyat Yaman dengan revolusi yang telah mereka gelontorkan itu, lanjut Shiddiqi, ingin memiliki suara sendiri dan menjalankan negara sesuai dengan pilihan mereka. Tetapi rezim-rezim yang tidak menginginkan hal ini menyerang rakyat Yaman.
Hujjatul Islam Shiddiqi menekankan, tindakan agresi ini akan mendorong para agresor ke jurang kebinasaan. Agresi ini adalah campur tangan dalam urusan internal Yaman, dan kami mengecamnya.
Pada bagian lain khutbah Jumat, Hujjatul Islam Shiddiqi menyinggung kasus perundingan nuklir Iran yang sedang bergulir di Barat. Shiddiqi menekankan, penghapusan embargo bukan hasil perundingan, tetapi kandungan perundingan itu sendiri.
Shiddiqi juga menyinggung pesan Nourus Obama yang ditujukan kepada bangsa Iran. Dengan pesan ini, ia ingin melemparkan bola ke tanah Iran. Ia ingin mempropagandakan kepada dunia apabila perundingan tidak berhasil, semua itu lantaran segelintir pemikiran yang ada di dalam Iran. Padahal Iran dan rakyatnya selalu siap untuk melakukan perundingan dan ahli logika.
Tapi perlu dicamkan bersama, lanjut Shiddiqi, rakyat Iran tidak pernah menerima berada di bawah kelaliman. Amerika sebagai setan besar memang selalu memiliki sifat setanis. Kriterianya adalah permusuhan terhadap seluruh bangsa dunia.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar