Iran dan Arab Saudi tidak hanya sedang melakukan perang proxy di Yaman, Suriah, dan Bahrain. Kedua negara ini sedang melakukan perang yang lebih serius dalam bidang energi.
Harga minyak semakin hari semakin turun anjlok. Tehran pun sedang merayakan partisipasi dalam pasar energi internasional setelah seluruh embargo atas Tehran dicabut. Tentu berita ini tidak menyenangkan bagi Riyadh.
Penurunan harga yang lebih drastis dibandingkan dengan periode sebelum ini akan melumpuhkan Arab Saudi yang sedang melakukan petualangan di luar area teritorialnya. Untuk itu, dengan memasuki pasar-pasar yang sebelum ini berada dalam genggaman Tehran, Riyadh berusaha untuk menemukan kembali posisi yang telah lenyap.
Kementerian Perminyakan Iran telah menyusun program untuk pasar besar di India. Akan tetapi, Arab Saudi malah menambah ekspor minyak ke negara ini dengan harapan bisa mencegah Iran memasuki negara tersebut. Tentu, pasar India bisa mendatangkan keuntungan besar bagi Tehran.
Banyak dokumen membuktikan bahwa India melakukan impor minyak sebesar 7,2 persen. Saham Iran dalam impor India ini berada di angka paling kecil selama 8 bulan terakhir ini. Arab Saudi dengan cepat telah menggantikan posisi minyak Iran.
Menurut laporan Reuters, India adalah pemakai minyak keempat dunia. Akan tetapi, lantaran embargo, negara ini terpaksa mengurangi jumlah impor minyak dari Tehran.
Jumlah ekspor minyak ke India dibandingkan tahun lalu turun sebesar 24 persen.
(Trade-Arabia/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar