Pada tanggal 8 Rabi‘ul Awal 260 H, Imam Hasan Askari gugur syahid setelah usai mengerjakan salat subuh lantaran racun yang dimakankan oleh Mu‘tamid Abbasi delapan hari sebelum itu.
Malam sebelum kesyahidan, Imam Askari telah mengirimkan banyak surat ke berbagai penjuru daerah berpenghuni Syiah tanpa sepengetahuan penguasa. Berita kesyahidan beliau pun tersebar di seantero kota Samirra’ dan kota ini pun berubah menjadi padang mahsyar manusia.
Menurut riwayat Syaikh Shaduq, Imam Mahdi sendiri menyingkirkan Ja‘far, paman beliau, yang ingin mengerjakan salat jenazah untuk saudaranya, dan beliau sendiri yang bertindak menyalati sang ayah.
Berdasarkan hadis-hadis Rasulullah saw bahwa Imam Mahdi adalah putra Imam Askari, para penguasa Bani Abbasiah telah berusaha keras mengawasi kehidupan Imam Askari supaya tak tersisa satu pun dari keturunan beliau. Akan tetapi, beliau berhasil mematahkan seluruh konspirasi ini dengan menyembunyikan kelahiran Imam Zaman as.
Setelah kesyahidan Imam Askari as, berita tentang kelahiran Imam Mahdi as pun tersebar. Penguasa pun berusaha kembali untuk menemukan anak ini. Akan tetapi, dengan kehendak Allah, mereka tidak berhasil.
Imam Mahdi pun gaib dari pandangan kita. Dan kita hanya bisa berhubungan dengan beliau melalui wakil-wakil beliau.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar