“Baru-baru ini Syaikh Al-Azhar menerbitkan sebuah artikel anti Syiah. Sungguh sangat aneh. Saluran-saluran televisi telah membangkitkan perasaan Syaikh Al-Azhar. Padahal salurah-saluran televisi itu tidak pernah mewakili Syiah.”
Begitu hal ini disampaikan oleh Ayatullah Makarim Syirazi, salah seorang marja‘ agung Mazhab Syiah Imamiah, ketika menggelar perjumpaan dengan para ulama dan santri Ahli Sunnah dari Propinsi Golestan, Iran.
“Menjelang Pekan Persatuan ini, yang sangat penting bagi kita sekarang ini adalah kita harus menjalin persatuan dalam masyarakat,” ujar Ayatullah Makarim.
Dalam sebuah hadis, lanjut Ayatullah Makarim, Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa melakukan perbaikan di tengah masyarakat dan mengikis perpecahan, maka ia bak mujahid di jalan Allah.”
Ayatullah Makarim menegaskan, Allah mencegah kita menjadi musyrik. Salah satu kriteria orang-orang musyrik adalah mereka menanamkan bibit perpecahan di tengah masyarakat.
“Syiah dan Ahli Sunnah saling menghormati simbol-simbol kultus mazhab mereka. Tak seorang pun pengikut Syiah berhak menghina simbol suci Ahli Sunnah. Seluruh marja‘ menekankan hal ini. Kami juga telah mengirimkan fatwa kami tentang masalah ini kepada Syaikh Al-Azhar,” tutur Ayatullah Makarim.
Menurut Ayatullah Makarim, perbedaan antara Syiah dan Ahli Sunnah sangat sedikit dan terbatas. Contoh nyata untuk hal ini adalah ibadah haji. Dalam ibadah haji, semua Muslimin melakukan ritual yang seragam. Akan tetapi, musuh Islam senantiasa menebarkan api fitnah untuk menciptakan perpecahan dan pertikaian di kalangan Muslimin. Hal ini bisa kita saksikan di Suriah, Iraq, dan beberapa negara lain.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar