Saat ini kita berada dalam masa wilayah dan Imamahnya manusia suci ke -14 dan Imam yang ke-12 dari keturunan terbaik yaitu Imam Mahdi afs.
Shabestan News Agency, Amirul Mukminin Ali as pernah mengatakan “Sungguh bagi kalimat “Laa Ilaaha Illallah memiki syarat-syarat, dan sesungguhnya diriku dan keturunanku adalah syarat-syaratnya”, dalam sabdanya Imam Ali as ingin menjelaskan bahwa kalimat “Laa Ilaaha Illallah” yang menjadi syarat untuk masuknya seseorang ke dalam surga yang dijanjikan memiliki syarat-syarat, dimana syarat terpenting darinya ialah meyakini Imamahku dan anak keturunanku, dan bagi siapa yang tidak meyakininya maka tidak ada keselamatan baginya.
Saat ini kita berada dalam masa wilayah dan Imamahnya manusia suci ke -14 dan Imam yang ke-12 dari keturunan terbaik yaitu Imam Mahdi afs. Namun, apakah kalimat Tauhid yang dengan sendiri kalimat tersebut adalah syarat, maka ia keluar dari syaratnya?, dan apakah juga bisa dikatakan bahwa pada masa gaibnya Imam Zaman afs adanya kalimah Tauhid ini sudah cukup?.
Di masa gaibnya Imam Zaman afs, para murid-murid madrasah Ahlul Bayt as, pemuka agama, para mufassir yang mengambil dari sumber-sumber yang luas dan kokoh (kitab Ilahi, sunnah Imam Ma’shum as, akal dan Ijma’), yang dengan susah payah menjelaskan ayat-ayat Ilahi, dan para fuqaha yang mereka mengenal syarat-syarat zaman dan fenomena-fenomena baru sehingga mereka mampu mengeluarkan hukum-hukum Islam dari sumbernya, mereka semua adalah orang-orang yang berkhidmat kepada masyarakat dan menjelaskan ilmu-ilmu, pengetahuan dan hukum-hukum ilahi, dan yang terpenting adalah mereka adalah pemberi petunjuk di masa gaibnya Imam Zaman afs.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar