Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta merilis daftar kekayaan para cagub dan cawagub. Berikut Redaksi rangkumkan sebagai berikut:
1. Agus Harimurti Yudhoyono
Tercatat memiliki kekayaan Rp 15.291.805.024 dan USD 511.322 atau senilai Rp Rp 6.647.186.000 jika dikurs dengan nilai Rp 13.000 per 1 USD. Total Agus memiliki kekayaan lebih dari Rp 21 miliar, yang terdiri dari:
- Bangunan seluas 90 meter di Jakarta Selatan, nilainya Rp 1.063.195.000
- Tanah dan bangunan seluas 208 meter dan 60 meter di Jakarta Selatan senilai Rp 3.127.530.000.
- Tanah seluas 978 meter di Kabupaten Bogor, yang berasal dari hasil sendiri dan hibah. Perolehan dari tahun 2005 sampai 2016 dengan NJOP Rp 2.581.920.000.
- mobil Toyota Vellfire buatan tahun 2012 dengan nilai jual Rp 550.000.000.
- PT EXQUISITE INDONESIA, yang merupakan usaha sendiri dari tahun 2010 hingga 2016 dengan nilai jual Rp.360.000.000.
- Barang berharga seperti logam mulia dari warisan dan hibah tahun 2011 sampai 2016 senilai Rp.199.800.000.
- Benda bergerak lainnya yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 2005-2016 dengan nilai jual Rp 125.000.000.
-Ada juga batu mulia hasil sendiri, warisan dan hibah dengan nilai jual Rp 40 juta.
- Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 6.920.360.024 dan USD 511.332. Yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai Rp 5.427.484.650 dan USD 247.045.
- Kemudian, yang berasal dari hasil sendiri dan hibah dengan nilai Rp 992.875.374 dan USD 264.287. Serta yang berasal dari hasil sendiri dan hibah dengan nilai Rp 500.000.000.
Silviana Murni
Memiliki total kekayaan Sylviana Murni saat ini adalah Rp 8.369.075.364
Harta tidak bergerak senilai Rp 6.612.333.000. Itu berupa:
1. Tanah dan Bangunan seluas 9.538 m2 dan 120 m2, di Kabupaten Bogor, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2002 senilai Rp 880.876.000.
2. Tanah seluas 286 m2 di Jakarta Timur yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2006 (perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) senilai Rp 1.188.330.000.
3. Tanah dan bangunan seluas 396 m2 dan 176 m2, di Jakarta Timur, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1998 (Perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) senilai Rp 2.032.580.000.
4. Tanah dan bangunan seluas 112 m2 dan 120 m2 di Jakarta Timur yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1993 (perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) senilai Rp 639.400.000.
5. Tanah dan bangunan seluas 263 m2 dan 190 m2, di Jakarta Pusat yang berasal dari hasil perolehan tahun 2004 (perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) Rp 1.079.147.000.
6. Tanah seluas 300 m2 di Jakarta Timur yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 1997 (perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) senilai Rp 792.000.000.
Harta tidak bergerak berupa alat transportasi dan mesin lainnya dengan total nilai Rp 463.000.000. Rinciannya:
1. Mobil, merek Honda Odyssey tahun pembuatan 2014, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2014 senilai Rp 450.000.000.
2. Mobil, merek Honda Accord tahun pembuatan 2009, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2009 nilainya tidak dijelaskan. Tapi pada tahun 2012 senilai Rp 300.000.
3. Motor, merek Suzuki, tahun pembuatan 2001, yang berasal dari diri sendiri senilai Rp 2.000.000.
4. Motor, merek Yamaha Vega tahun pembuatan 2003, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2003 senilai Rp 3.000.000.
5. Motor, merek Honda, tahun pembuatan 2007, yang berasal dari hibah perolehan tahun 2007 senilai Rp 5.000.000.
6. Motor, merek Yamaha Vega tahun pembuatan 2003, yang berasal dari hasil sendiri senilai Rp 3.000.000.
Harta bergerak senilai Rp 235.000.00 dengan rincian:
1. Logam mulia Rp 100.000.000
2. Logam mulia berasal dari diri sendiri dan hibah senilai Rp 60.000.000
3. Batu mulia berasal dari diri sendiri dan hibah senilai Rp 25.000.000
4. Barang-barang seni dan antik berasal dari diri sendiri dan hibah senilai Rp 10.000.000
5. Benda bergerak lainnya dari hasil diri sendiri senilai Rp 40.000.000
Surat berharga tahun investasi 2008 sampai 2010 yang berasal dari diri sendiri dengan nilai Rp 124.772.653.
Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 2.263.417.608. Kemudian piutang sebesar Rp 72.000.000. Sementara hutang senilai Rp 1.401.447.897.
2. Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 25.655.887.496 dan USD 7.228, atau setara dengan Rp 97.975.973, berdasarkan kurs USD 1 sama dengan Rp 13.555. Total jumlah harta yang dimiliki Ahok mencapai Rp 25.753.863.469.
- harta tidak bergerak berupa 16 unit tanah di Jakarta dan Belitung. Angka harta ini mencapai yang angkanya mencapai Rp 16.791.268.000, atau Rp 1.740.788 dari laporan 2014 lalu.
- Ahok tidak punya kendaraan pribadi mencantumkan kepemilikan sebuah peternakan dengan 18 ekor sapi senilai Rp 270 juta.
- harta bergerak lainnya yang dimiliki Ahok senilai Rp 650 juta. Harta ini terdiri atas logam mulia senilai Rp 350 juta dan benda bergerak lainnya dari hasil sendiri senilai Rp 300 juta.
- surat berharga senilai Rp 2.595.000.000, jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 215 juta dari LHKPN 2014 karena terdapat dua unit surat berharga miliknya yang dijual atau dihibahkan kepada pihak lain.
- Giro atau kekayaan setara kas sebesar Rp 5.178.465.375 dan USD 3.749 atau setara dengan Rp 50.784.505.
- Mantan Bupati Belitung Timur ini juga memiliki piutang, atau meminjamkan uang kepada pihak lain, sebesar Rp 386.154.121 ditambah USD 3.479 atau setara dengan Rp 47.122.866. Sedangkan jumlah utang Ahok senilai nol rupiah.
Djarot Saiful Hidayat
Total kekayaan 9 Miliar
Djarot mempunyai harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan, dua di Kota Blitar Jawa Timur dan satu Kota Depok Jawa Barat. Nilainya saat April lalu sebesar Rp 896.508.000,00 dan kemudian pada Oktober menjadi Rp 1.805.499.000,00.
Meski harta Djarot lebih sedikit sekitar Rp 9 miliar dibanding Ahok, namun Djarot punya tiga mobil sementara Ahok tidak punya mobil.
Dalam kolom 'harta bergerak' laporan kekayaan Djarot, tercatat ada Toyota Crown tahun pembuatan 1994 senilai Rp 35 juta, Honda Accord tahun pembuatan 2004 senilai Rp 140 juta, dan Toyota Fortuner tahun pembuatan 2014 senilai Rp 250 juta. Djarot tak punya piutang dan hutang
3. Anies Bawesdan
Total kekayaan Anies Baswedan adalah Rp 7.307.042.605 dan USD 8.893
1. Tanah dan bangunan seluas 1.655 m2 dan 565 m2 Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2010 sampai dengan 2016 senilai Rp 8.408.525.000
2. Tanah seluas 91 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2012 sampai dengan 2013 senilai Rp 1.492.730.000.
Harta bergerak berupa alat transportasi dengan total nilai Rp 352.000.000. Rinciannya:
1. Mobil, merk Toyota Avanza tahun pembuatan 2012, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2012 senilai Rp 112.000.000
2. Mobil, merk Toyota Kijang Innova, tahun pembuatan 2008, yang berasal dari hasil sendiri
perolehan tahun 2008 senilai Rp 105.000.000
3. Mobil, merk Mazda 2, tahun pembuatan 2013, perolehan tahun 2016 senilai Rp 135.000.000
Harta bergerak lainnya dengan total nilai Rp 671.463.848. Rinciannya:
1. Logam mulia dari warisan perolehan dari tahun 1985 sampai dengan 2016 senilai Rp 333.133.348
2. Benda bergerak lainnya perolehan dari tahun 2005 sampai dengan 2016 senilai Rp 338.330.500
Surat berharga total nilai Rp 88.768.976. Rinciannya:
1. Tahun investasi dari 2012 sampai dengan 2013 yang berasal dari hasil sendiri senilai Rp 50.000.000
2. Tahun investasi 2008, yang berasal dari warisan senilai Rp 38.768.976
Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 701.714.556 dan USD 8.893.
Hutang dalam bentuk pinjaman uang senilai Rp 4.408.159.775.
Sandiaga Salahudin Uno
Total kekayaan Sandiaga Uno adalah Rp 3.856.763.292.656 dan USD 10.347.381
Sandiaga melaporkan harta kekayaannya pada 29 September 2016. Total harta tak bergerak yang dimiliki adalah Rp 113.516.301.444. Rinciannya:
1. Tanah dan bangunan seluas 852 m2 dan 582 m2, di Jakarta Selatan dari hibah perolehan dari tahun 2004 sampai dengan 2015 NJOP Rp 20.552.460.000
2. Tanah dan bangunan seluas 475 m2 dan 239 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2010
sampai dengan 2015 NJOP Rp 10.890.462.000
3. Tanah dan bangunan seluas 277 m2 dan 277 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2006
sampai dengan 2015 NJOP Rp 5.084.335.000
4. Tanah dan bangunan seluas 454 m2 dan 250 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2006
sampai dengan 2015 NJOP Rp 7.884.370.000
5. Tanah dan bangunan seluas 450 m2 dan 511 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 NJOP Rp 11.486.350.000
6. Tanah seluas 15 m2 di Tangerang dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2012 sampai dengan 2015 NJOP Rp 37.110.000
7. Tanah seluas 15 m2 di Tangerang dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2012 sampai dengan 2015 NJOP Rp 37.110.000
8. Bangunan seluas 160 m2 di Singapura dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2001 sampai dengan 2015 NJOP Rp 7.504.731.000
9. Bangunan seluas 119 m2 di Washington DC dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2014 sampai dengan 2015 NJOP Rp 7.487.834.160
10. Bangunan seluas 453 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 10.512.068.932
11. Bangunan seluas 460 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 10.644.045.316
12. Bangunan seluas 922 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 21.395.425.036
Harta bergerak berupa alat transportasi dengan total nilai Rp 375.000.000. Rinciannya:
1. Mobil, merk Nissan Grand Livina tahun pembuatan 2013, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2014 nilai jual
Rp 125.000.000
2. Mobil, merk Nissan X-Trail tahun pembuatan 2015, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 nilai jual Rp 250.000.000
Harta bergerak lainnya dengan total Rp 3.200.000.000. Rinciannya:
1. Logam mulia dari hasil sendiri perolehan tahun 2015, dengan nilai jual Rp 1.500.000.000
2. Barang seni dan antik dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 dengan nilai jual Rp 1.000.000.000
3. Benda bergerak lainnya dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 dengan nilai jual Rp 700.000.000
Surat berharga dengan total nilai Rp 3.721.379.813.530 dan USD 1.287.801. Rinciannya:
1. Tahun investasi dari 1997 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 50.000.000
2. Tahun investasi dari 2002 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 3.171.105.995.000
3. Tahun investasi dari 2002 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.350.000.000
4. Tahun investasi dari 2003 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.000.000
5. Tahun investasi dari 2003 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 90.000.000
6. Tahun investasi dari 2004 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 3.500.000.000
7. Tahun investasi dari 2004 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 255.000.000
8. Tahun investasi dari 2004 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 255.000.000
9. Tahun investasi dari 2003 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 250.000.000
10. Tahun investasi dari 2005 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 90.150.000
11. Tahun investasi dari 2006 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 900.000
12. Tahun investasi dari 2006 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 30.000.000
13. Tahun investasi dari 2007 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 330.031.674.030
14. Tahun investasi dari 2007 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 5.000.000
15. Tahun investasi dari 2007 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 5.000.000
16. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 368.760
17. Tahun investasi dari 2009 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 23.368.094.500
18. Tahun investasi dari 2011 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.050.000.000
19. Tahun investasi dari 2011 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 63.331.000.000
20. Tahun investasi dari 2013 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 33.000.000
21. Tahun investasi dari 2013 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 126.425.000.000
22. Tahun investasi dari 2014 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 120.000.000
23. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 2
24. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 4.000
25. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 10
26. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 325
27. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 690.704
28. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 33.000.000
29. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual
USD 224.000
Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 12.899.258.838 dan USD 30.247.421.
Piutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 13.834.597.000 dan USD 2.465.84.
Hutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 8.441.678.156 dan USD 23.653.682.
(Berita-Teratas/Dari-Berbagai-Sumber/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar