Arab Saudi akan Runtuh Karena Kebijakan Sektarian

Brigadir Jenderal Hossein Salami, wakil kedua Korps Pengawal Revolusi Islam.

Seorang komandan senior Iran mengatakan Arab Saudi akan runtuh dalam waktu dekat, kecuali mereka mengakhiri kebijakan sektarian di wilayah itu.

“Kebijakan rezim Saudi akan memiliki efek domino dan akan terkubur di bawah longsoran bebatuan yang telah mereka ciptakan,” kata Brigadir Jenderal Hossein Salami, wakil Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Kamis (7/1/16).

“Jika rezim Al Saud tidak memperbaiki kebijakan ini, mereka akan runtuh dalam waktu dekat,” kata kantor berita Tasnim mengutip Jenderal Salami.

Pada hari Sabtu, Arab Saudi mengumumkan eksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr Baqir al-Nimr dan 46 orang lain meskipun telah mendapat seruan internasional untuk pembebasan mereka. Eksekusi ini telah menyebabkan demonstran marah di depan Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan konsulat di kota timur laut Mashhad, yang mencela rezim Al Saud atas pembunuhan Nimr.

Beberapa orang memanjat dinding konsulat di Masyhad sementara di Teheran perangkat pembakar dilemparkan di kedutaan Saudi. Sekitar 50 orang ditahan atas pelanggaran tersebut.

Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran setelah kejadian.

General Salami menggambarkan keputusan kerajaan untuk memutuskan hubungan dengan Teheran “tidak rasional,” menambahkan bahwa kekerasan di Irak dan Suriah adalah hasil langsung dari kebijakan sektarian Saudi di wilayah tersebut.

Ia juga membandingkan kebijakan rezim Saudi dengan mantan diktator Irak Saddam Hussein yang dieksekusi pada tahun 2006 selama invasi pimpinan AS ke Irak.

Jalan yang diambil rezim Saudi seperti yang diambil Saddam pada 1980-an dan 90-an. Dia memulai perang dengan Iran, nengeksekusi para ulama dan para pejabat tinggi, yang membangkang ditekan dan akhirnya nasib mereka menyedihkan, Salami mencatat.

Presiden Iran Hassan Rouhani, telah mengecam kebijakan sektarian Arab Saudi, mengatakan eksekusi mati Nimr “ini sejalan dengan kebijakan sektarian.”

Rouhani mengatakan, “tindakan ini sejalan dengan kebijakan sektarian dan bertujuan menyebarkan terorisme dan ekstremisme di wilayah tersebut serta di seluruh dunia, yang telah menggoyahkan kawasan dan mengobarkan perang serta konflik dalam beberapa tahun terakhir.”

Eksekusi ini juga mendapat kecaman dari Irak dan PBB. Muslim dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia juga memprotes pembunuhan Nimr ini.

(Mahdi-News/ABNS)