Presiden Joko Widodo (Foto: VIVA.co.id)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan depan segera mengirimkan utusan khusus merespon konflik dan memanasnya hubungan Arab Saudi dan Iran.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi yang ditugaskan Jokowi menemui pemimpin tertinggi Iran dan Arab Saudi untuk menyampaikan proposal perdamaian Indonesia.
“Kalau (melalui) telepon saya bisa saja, tapi menelepon itu kan berbeda maksudnya. Kalau mengirim utusan khusus itu bahwa kita memang ingin serius,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 8 Januari 2016 malam.
Menurut Presiden, keberangkatan direncanakan pada Senin atau Selasa. Jokowi menegaskan, utusan khusus Indonesia sudah berangkat ke Arab Saudi dan Iran rencananya akan menawarkan menjadi mediator.
Hubungan diplomatik Saudi Arabia dan Iran memburuk setelah Saudi mengeksekusi 47 orang, yang sebagian besar didakwa terorisme dalam sehari, termasuk ulama Syeikh Nimr Baqir al-Nimr.
Pemerintah Saudi menganggap Nimr melakukan aksi terorisme hingga memicu terjadinya protes anti-pemerintah pada 2011 dan 2012.
Eksekusi terhadap Nimr itu mengundang kecaman dari warga Iran hingga berbagai aksi digelar di negara tersebut. Bahkan, Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran pun menjadi lokasi unjuk rasa terhebat sampai dilempari bom molotov.
Pada puncaknya, konflik itu semakin memanas sampai berujung pada pemutusan hubungan diplomatik kedua negara. Tak berhenti sampai di situ, Arab Saudi berencana memutus jalur lalu lintas udara dari dan menuju Iran.
(Satu-Islam/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar