Dewan ujian Britania mengumumkan bahwa musim panas tahun depan adalah program ujian SMP dan SMA dan tidak akan diubah karena bersamaan dengan bulan Ramadhan.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari The Guardian, dewan umum pemberi ijazah pendidikan Britania, yang menjadi panitia penyelenggara ujian pendidikan di Inggris, Wales dan Irlandia Utara mengumumkan, di sebagian media ada ungkapan buruk terhadap program ujian tahun 2016 dan disebutkan, karena berbarengan dengan bulan Ramadhan, bulan puasa umat muslim, maka program ini tidak akan diubah.
Dewan tersebut dalam statemennya mengumumkan bahwa program ujian musim panas tahun 2016 sudah disusun satu tahun lalu dan tidak akan dirubah.
Sebagian surat kabar Inggris, seperti Daily Mail, Sun, Daily Telegraph, hari Rabu (6/1) mengumumkan bahwa program ujian dari kesimpulan dialog para pemimpin populasi Islam dan para direktur dewan ujian sekolah negara ini mungkin dapat berubah.
Dewan ujian mengumumkan, terkadang dilakukan perubahan-perubahan kecil dalam program yang sudah disusun untuk kenyamanan kondisi para pelajar; namun dalam sistem pendidikan besar dan pelik dimana para pelajar dengan background yang beragam belajar di situ tidak mungkin untuk menerima semua permintaannya, namun dewan ujian senantiasa berupaya menyusun program teradil untuk kesemuanya.
Setelah dilakukan dialog, Dewan Ujian memutuskan tidak merubah masa penyelenggaraan ujian, mempertimbangkan langkah-langkah lain yaitu para pelajar yang berpuasa supaya mendapat resiko yang lebih sedikit, seperti sebagian ujian diselenggarakan pada pagi hari.
Tahun lalu dilakukan perubahan jadwal waktu ujian Inggris guna membantu para pelajar muslim, dimana berpuasa pada hari-hari yang panjang bisa jadi mempengaruhi kinerja mereka.
Dalam dua tahun mendatang, tanggal ujian sekolah-sekolah Inggris bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
(IQNA/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar