Arba’in sebagai bentuk latihan untuk kaum muslimin supaya bisa mempersiapkan kemunculan Imam Zaman afs.
Shabestan News Agency, Sayid Radhi Musawi Gilani, anggota dewan keilmuan di Universitas perbandingan mazhab dan agama, terkait hubungan antara Arba’in Husaini dan persiapan masa kemunculan Imam Zaman afs, beliau mengatakan bahwa mengenai sejarah tasyayu’ secara sekilas bisa dibilang sebuah sejarah organik dan saling berhubungan.
Beliau menambahkan, seseorang bertanya kepada Zaid bin Ali as tentang siapa yang hak antara Imam Ali as atau orang-orang yang menentangnya?. Kemudian dalam suatu peperangan Zaid bin Ali as terluka dan darah mengalir dari dahinya, kemudian ia melihat orang yang pernah bertanya kepadanya, ia berkata kepadanya “jika perisitiwa Tsaqifah terjadi dengan benar maka saat ini darah ini tidak akan mengalir”, yakni jika kejadian puluhan tahun yang lalu tidak pernah terjadi, maka hari ini darahku tidak akan mengalir. Dengan demikian bisa dibilang bahwa jika perisitiwa Asyura tidak terjadi maka kegaiban Imam Zaman afs juga tidak akan pernah terjadi.
Maulawi dalam bukunya pernah berkisah “suatu hari tepatnya pada abad ke 5 H aku berada di Aleppo, dan aku melihat orang-orang sedang memukul-mukul dadanya, dan sedang berduka, aku bertanya kalian berduka atas siapa?, mereka berkata : “atas Husain bin Ali as, Maulana berkata : “aku melihat duka yang mendalam dari diri mereka seolah-olah orang tersebut baru saja meninggal hari kemarin, padahal ia sudah pergi 5 abad silam.”
Begitu juga dengan saat ini, kita berada di abad ke 15 dan peristiwa Asyura telah terjadi 15 abad silam, namun seluruh pecintanya seolah-olah merasakan Asyura baru kemarin terjadi. Dan bisa dikatakan juga bahwa Arba’in sebagai bentuk latihan untuk kaum muslimin supaya bisa mempersiapkan kemunculan Imam Zaman afs.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar