Kita tidak boleh menghadapinya dengan program-program yang biasa saja, ibaratnya kita ingin berperang melawan kekuatan tank dengan kepalan tangan.
Shabestan News Agency, salah seorang pengajar di Universitas Ma'arif Islam, Hujjatul Islam Amir Muhsi Irfan menjelaskan bahwa persaingan yang terjadi antara aliran-aliran sesat, pengklaim Mahdawiyat, Kristen Zionis dan Yahudi dalam melawan pemikiran Mahdawiyat sang penyelamat dunia, saling melahirkan medianya masing-masing.
Di antara kriteria yang menonjol dari aktifitas persaingan media tersebut ialah perlahan namun pasti, dan terkadang dalam program waktu yang lama mereka membuat memproduksi dokumentasi atau film-film sinema atau bahkan dalam bentuk animasi yang bertujuan untuk menyindir atau mempertanyakan keyakinan terhadap Mahdawiyat, jelasnya.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Muhsin Irfan menuturkan, di saat media-media barat memprodksi film atau serial ang bertujuan untuk menghadapi keyakinan Mahdawiyat Syi'ah, maka kita tidak boleh menghadapinya dengan program-program yang biasa saja, ibaratnya kita ingin berperang melawan kekuatan tank dengan kepalan tangan.
Kekuatan produksi sebuah media seperti film 2012, seperti kekuatan sebuah tank yang lengkap dengan artileri, dan di saat kita mmenandinginya dengan sebuah film yang bertaraf nasional, ini seperti melawan tank tersebut dengan kepalan tangan, yakni tidak ada pengaruhnya sama sekali, dengan demikian media-media kita serangannya juga harus seimbang dengan kekuatan mereka, yakni jika acara-acara dokumentasi yang membahas tentang akhir zaman yang mereka produksi memiliki pengaruh yang kuat, maka kita juga harus mengimbanginya dengan acara dokumentasi juga, demikian jelas Hujjatul Islam Muhsin Irfan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar