Kepala BIN Sutiyoso
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso meminta warga waspada terhadap gerak gerik mencurigakan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Saat ini, ada 100 orang lebih warga Indonesia yang kembali ke tanah air setelah sebelumnya ikut bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
“Mereka ada 100 orang lebih, kami terus monitor kegiatan mereka,” ujar Sutiyoso kepada wartawan usai menghadiri sidang gelar doktor Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon di bidang ilmu hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, di Graha Sanusi Unpad, Jalan Dipatiukur, Bandung, Selasa (24/11).
Sutiyoso meminta masyarakat tidak panik. Ia juga meminta masyarakat peduli dengan kewajibannya untuk ikut mengawasi gerak gerik mereka. “Masyarakat jadi mata dan telinga BIN,” katanya.
Sutiyoso berharap, kalau masyarakat melihat ada yang ganjil dan sesuatu yang aneh di lingkungan sekitarnya cepat melapor. “Jangan sudah terjadi baru lapor ke aparat. Itu tak ada gunanya. RT RW juga seharusnya melakukan aturan yang ada,” tandasnya.
Sebelumnya, sebuah video berisi rekaman suara yang disebut sebagai pemimpin Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Warda, beredar di Facebook.
Pada gambar diam yang diunggah oleh akun bernama Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo itu terdapat tulisan, ‘Seruan Sang Komandan, Abu Wardah Asy-Syarqi’.
Pada video tersebut terlihat kibaran bendera ISIS di bagian kiri gambar, dan sosok seorang pria yang diduga komandan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah Asy-Syarqi Hafidzahullah.
Dalam rekaman suara berdurasi 9 menit 35 detik itu, dilontarkan juga ancaman kepada pemerintah dan Polda Metro Jaya.
“Karena kami adalah tentara Daulah Islam yang sedang mengingatkan kalian. Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela, panji hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya,” demikian bunyi seruan dalam video yang diunggah pukul 10.32, Minggu (22/11).
“Kalian jangan sombong, sungguh pejabat-pejabat di Irak telah diseru, kemudian mereka sombong Maka yang telah datang adalah pistol-pistol peredam, dan ranjau ranjau yang menghantam,” sambung seruan itu.
(Koran-Nonstop/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar