Hanya 20 negara, terutama di Pasifik dan Afrika, di mana pemimpinnya tidak memiliki akun Twitter.
Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi menjadi pemimpin paling berpengaruh kedua di Twitter setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, berdasarkan hasil survei dilakoni Burson-Marsteller Selasa lalu dan dipublikasikan di Twiplomacy, situs khusus mengawasi akun-akun Twitter para pemimpin dan pejabat dunia.
Akun @KingSalman di posisi kedua sebagai pemimpin dunia paling banyak diretwit. "Dia hanya berkicau sekali-sekali dan kebanyakan dalam bahasa Arab tanpa gambar, tapi pesannya diretwit rata-rata 9.986 kali," kata Twiplomacy. Obama memuncaki daftar dengan 12.350 retwit untuk akun @POTUS.
Posisi ketiga kepunyaan Paus Fransiskus dengan 9.905 retwit, disusul Presiden Venezuela Nicolas Maduro (2.532 retwit), Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adil al-Jubair (2.398 retwit), Perdana Menteri India Narendra Modi (1.602 retwit), akun pribadi Obama (1.572 retwit), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (1.298 retwit), Presiden Joko Widodo (1.224 retwit), dan Presiden Argentina di posisi kesepuluh dengan 927 retwit.
Sebanyak 22 pemimpin dunia kadang kicauannya diretwit lebih dari 20 ribu kali. Kabar-kabar menyedihkan paling banyak diretwit, seperti kicauan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak soal hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomor MH370, serta kicauan Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Manuel Valls setelah serangan teror pada November 2015.
Twitter menjadi pilihan peerintah dan kementerian luar negeri untuk menyampaikan pesan kepada publik. Tim riset Burson-Marsteller menemukan 793 akun Twitter milik kepala negara dan pemerintahan di 173 negara, 90 persen dari total anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan jumlah pengikut 324 juta.
Hanya 20 negara, terutama di Pasifik dan Afrika, di mana pemimpinnya tidak memiliki akun Twitter.
Facebook menjadi media sosial kedua paling banyak dipakai pemimpin dunia dan pejabat pemerintah. Kepala negara dan menteri luar negeri di 169 negara mempunyai akun Facebook.
(Arab-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. (Foto: Arab News)
Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi menjadi pemimpin paling berpengaruh kedua di Twitter setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama, berdasarkan hasil survei dilakoni Burson-Marsteller Selasa lalu dan dipublikasikan di Twiplomacy, situs khusus mengawasi akun-akun Twitter para pemimpin dan pejabat dunia.
Akun @KingSalman di posisi kedua sebagai pemimpin dunia paling banyak diretwit. "Dia hanya berkicau sekali-sekali dan kebanyakan dalam bahasa Arab tanpa gambar, tapi pesannya diretwit rata-rata 9.986 kali," kata Twiplomacy. Obama memuncaki daftar dengan 12.350 retwit untuk akun @POTUS.
Posisi ketiga kepunyaan Paus Fransiskus dengan 9.905 retwit, disusul Presiden Venezuela Nicolas Maduro (2.532 retwit), Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adil al-Jubair (2.398 retwit), Perdana Menteri India Narendra Modi (1.602 retwit), akun pribadi Obama (1.572 retwit), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (1.298 retwit), Presiden Joko Widodo (1.224 retwit), dan Presiden Argentina di posisi kesepuluh dengan 927 retwit.
Sebanyak 22 pemimpin dunia kadang kicauannya diretwit lebih dari 20 ribu kali. Kabar-kabar menyedihkan paling banyak diretwit, seperti kicauan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak soal hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomor MH370, serta kicauan Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Manuel Valls setelah serangan teror pada November 2015.
Twitter menjadi pilihan peerintah dan kementerian luar negeri untuk menyampaikan pesan kepada publik. Tim riset Burson-Marsteller menemukan 793 akun Twitter milik kepala negara dan pemerintahan di 173 negara, 90 persen dari total anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan jumlah pengikut 324 juta.
Hanya 20 negara, terutama di Pasifik dan Afrika, di mana pemimpinnya tidak memiliki akun Twitter.
Facebook menjadi media sosial kedua paling banyak dipakai pemimpin dunia dan pejabat pemerintah. Kepala negara dan menteri luar negeri di 169 negara mempunyai akun Facebook.
(Arab-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar