Bukti Ini Tidak Akan Pernah Luntur Di Hati Umat Islam, Sabda Nabi saw: “Ali dariku dan aku dari Ali”


Oleh: Syamsuri Rifai

Dalam Shahih Bukhari, kitab Ash-Shalh, bab kayfa yaktub: Hadza mashalaha fulan bin fulan:
Al-Barra’ bin ‘Azib berkata: Pada bulan Dzul Qa’idah Nabi saw melakukan umrah. Penduduk Mekkah enggan mengundang beliau untuk berkunjung ke Mekkah, sehingga beliau memutuskan untuk muqim di Mekkah selama tiga hari. Ketika beliau menyuruh menulis surat: “Ini adalah ketentuan Muhammad Rasul Allah.” Kemudian mereka berkata: Kami tidak menetapkan hal itu, sekiranya kami mengetahui bahwa engkau adalah utusan Allah, apa yang menghalangi kami terhadapmu, engkau hanyalah Muhammad putera Abdullah. Nabi saw bersabda: “Aku adalah utusan Allah dan aku adalah Muhammad putera Abdullah.

Kemudian Nabi saw bersabda kepada Ali (as): Hapuslah kalimat ‘Rasul Allah’. Ali (as) berkata: Tidak, demi Allah, aku selamanya tidak akan menghapusmu. Kemudian Nabi saw mengambil surat itu, lalu menulis: Ini adalah ketetapan Muhammad bin Abdillah: Kami akan datang ke Mekkah bukan untuk peperangan tatapi untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan tidak akan membawa keluar seorang pun penduduk Mekkah yang ingin mengikuti, serta tidak melarang sahabat-sahabatnya yang hendak muqim di dalamnya.

Ketika beliau memasuki Mekkah, berselang beberapa saat, mereka mendatangi Ali (as) lalu berkata: Katakan pada sahabatmu! Keluarlah dari kota kami. Setelah berselang beberapa waktu, Nabi saw meninggalkan Mekkah, kemudian puteri Hamzah mengikuti rombongan Nabi saw sambil memanggil, wahai pamanku wahai pamanku. Kemudian Ali (as) mendekatinya lalu memegang tangannya dan berkata kepada Fatimah (as): Selainmu adalah puteri pamanmu. Kemudian Fatimah (as) membawanya. Lalu terjadi perdebatan antara Ali (as), Zaid dan Ja’far. Ali (as) berkata: Aku lebih berhak terhadapnya, dia adalah puteri pamanku. Ja’far berkata: dia juga puteri pamanku dan bibiknya berada dalam lindunganku. Zaid berkata: dia adalah puteri saudaraku. Kemudian Nabi saw membuat ketetapan dan bersabda: Bibik adalah seperti kedudukan ibu. Dan bersabda kepada Ali (as):


أنت مني وأنا منك

“Engkau dariku dan aku darimu.” Kemudian bersabda kepada Ja’far: “Engkau menyerupai keterciptaabku dan akhlakku.” Dan bersabda kepada Zaid: “Engkau adalah saudaraku dan junjunganku.”

Hadis ini juga disebutkan dalam kitab:

1. Shahih Bukhari, awal penciptaan, bab Umrah qadha’.
2. Sunan Al-Kubra, Al-Baihaqi, jilid 8 halaman 5, bab 13, hadis ke 15768.
3. Khashaish An-Nasa’i, halaman 51.
4. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 1 halaman 98, hadis ke 772.
5. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3 halaman 120.
6. Tarikh Baghdad, Khathib Al-Baghdadi, jilid 4 halaman 140.
7. Musykil Al-Atsar, Ath-Thahawi, jilid 4 halaman 173.

Dalam Shahih Ath-Tirmidzi 2: 297, kitab manaqib, bab 20:Imran bin Hashin berkata: Pada suatu hari Rasulullah mengirim pasukan di bawah pimpinan Ali bin Abi Thalib (as). Setelah peperangan itu terjadilah musibah pada seorang budak perempuan, lalu mengingkarinya. Empat orang dari sahabat Nabi saw saling berjanji dan berkata: Jika nanti kami berjumpa dengan Rasulullah saw, kami akan memberitakan kepadanya apa yang dilakukan oleh Ali (as). Ketika kaum muslimin kembali dari perjalanannya, mereka menjumpai Rasulullah saw, lalu mengucapkan salam padanya lalu mereka pulang. Kemudian datanglah rombongan pasukan dan mereka mengucapkan salam kepada Nabi saw, lalu berdirilah salah seorang dari empat orang sahabat itu dan berkata: Ya Rasulallah, tidakkah melihat Ali bin Abi Thalib melakukan demikian dan demikian? Kemudian Nabi saw berpaling darinya. Kemudian yang satu lagi berdiri dan berkata seperti yang pertama, kemudian Nabi saw berpaling darinya. Kemudian yang ketiga berdiri dan berkata dengan perkataan yang sama, kemudian Nabi saw berpaling darinya. Kemudian yang keempat berdiri dan berkata dengan perkataan yang sama. Lalu Rasulullah saw menghadap kepada mereka dengan nampak marah di wajahnya dan bersabda:

ما تريدون من عليّ ؟ ما تريدون من عليّ ؟ ما تريدون من عليّ ؟ إن علياً مني وأنا منه ، وهو ولي كل مؤمن بعدي

“Apa yang kalian inginkan dari Ali? Apa yang kalian inginkan dari Ali? Sesungguhnya Ali adalah dariku dan aku darinya, dia adalah pemimpin setiap mukmin sesudahku.”

Hadis ini juga terdapat dalam kitab:

1. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 4 halaman 437, hadis ke 19426.
2. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3 halaman 110, kitab Ma’rifah Ash-Shahabah.
3. Musnad Abu Dawud, jilid 3 halaman 111, hadis 829.
4. Hilyah Al-Awliya’, Abu Na’im, jilid 6 halaman 294.
5. Kanzul Ummal, Al-Muttaqi Al-Hindi, jilid 6 halaman 399: Fadhail Ali (as).
6. Khashaish An-Nasa’i, halaman 23.

Dalam Shahih At-Tirmidzi 2: 299, bab 21, hadis ke 3716:Barra’ bin ‘Azib berkata bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Ali (as):

أنت مني وأنا منك

“Engkau dariku dan aku darimu.” (juga dalam Khashaish An-Nasa’i, halaman19)
Dalam Shahih At-Tirmidzi 2: 299, kitab Manaqib, bab 21, hadis ke 3719:Habasyi bin Junadah berkata bahwa Rasulullah saw:

عليّ مني وأنا من عليّ ولا يؤدّي عني إلاّ أنا أو علي

“Ali dariku dan aku dari Ali, dan tidak akan mengenalku yang sebenarnya kecuali aku dan Ali.”

Hadis ini juga terdapat dalam:

1. Sunan Ibnu Majah, halaman 12, Mukaddimah, bab 11, hadis ke 119.
2. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 4 halaman 164 dan 165, hadis ke 17051, 17052, 17056, 17057, 17058.
3. Khashaish An-Nasa’i, halaman 19 dan 20.
4. Ar-Riyadh An-Nadhrah, Muhibuddin Ath-Thabari, jilid 2 halaman 174.

(Tafsir-Tematis/Al-Hassanain/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Rabu, 12 Oktober 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Bukti Ini Tidak Akan Pernah Luntur Di Hati Umat Islam, Sabda Nabi saw: “Ali dariku dan aku dari Ali”. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : https://abnsnews.blogspot.com/2016/10/bukti-ini-tidak-akan-pernah-luntur-di.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS