Tengku Zulkarnain kembali menyebarkan foto hoax. Entah apa yang ada di benak Tengku Zulkarnain sehingga dengan tanpa berdosa menyebarkan foto hoax dan memprovokasi umat tertentu.
Postingan Tengku Zulkarnain
MUI sudah mengeluarkan fatwa haram soal hukumnya memposting dan menyebarkan berita hoax di Media Sosial, lantas mengapa Wasekjen MUI memposting foto ritual Jamun Yadav (ritual injak bayi) di India dan kemudian dia mengkaitkan dengan tragedi umat tertentu.
Sebaran foto hoax yang memprovokasi ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan beragama yang ada di Indonesia. Sebagai orang yang banyak memiliki jamaah, ia seharusnya lebih berhati-hati menyebarkan foto yang belum tentu benar, apalagi foto hoax yang berpotensi kebencian pada umat tertentu. Sangat disayangkan, Ia dengan sengaja memposting berita hoax demi membuat opini negative kepada masyarakat luas, meskipun akhirnya dia menghapus postingan tersebut setelah mendapat banyak kritikan dari warganet.
Berikut komentar para warganet kepada postingan Tengku Zulkarnaen yang berpotensi mengadudomba antar umat beragama:
Muhammad Zazuli: “Setelah menteri hoax sekarang juga ada “ulama” hoax….. Dengkul, mana dengkul?”
Riza Iqbal: “Apa sih agamanya tungku ini?
Kok bisa masuk MUI?
Apa titel “Haji” nya Honoris Causa?”
Viena Effendy: “Ritual pengobatan injak bayi di India dipake untuk nghoax oleh si Tengku provokator ini …para banget klau seorang katanya pemuka agama trus menerus memprovokasi umatnya.”
Adimas Bimo: “Ini adalah foto ritual injak bayi di India. Lihat postingan ulama ini apakah termasuk provokator apa tidak? Seakan akan membuat panas media sosial.”
Eddy Santry: “Ketika MUI sdh mengeluarkan Fatwa haram hukumnya memposting hoax di Media Sosial,lantas Wasekjen nya memposting foto ritual Jamun Yadav (ritual injak bayi) di India dgn mengkaitkan tragedi etnis Ronghya, tindakan apa yg akan diambil oleh GNPF MUI yg beberapa waktu lalu garang bergerak mengawal fatwa MUI sebelum Pilkada DKI? Apakah GNPF MUI akan diam sj dgn manusia2 penebar Hoax seperti ini ???”
Aci Tommorow: “Apa bedanya ma tifatul?”
Anas Muntholib: “Terciduk sebar foto hoax, Pak Tungku buru-buru hapus postingannya. Provokator gagal yang tadinya ingin menggambarkan situasi di Rohingya, tapi ternyata foto tersebut adalah ritual pengobatan ekstrim injak balita. Mereka itu dari Ustadz sampai politisinya, moralnya sama saja.. Nyungsep!”
Frijer Silalahi: “Hoax lagi.. hoax lagi.. ketahuan langsung hapus.. cuma mau bikin rusuh aja.. hidup yg lebih manfaat lah kawan..”
(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar