Irak bantah ada kebijakan poligami karena darurat perang

Seorang perempuan mengibarkan jilbab hitam saat merayakan keberhasilan kabur dari wilayah kekuasaan ISIS di Tal Abyad, Suriah. (Foto: Shervan Derwish/Jack Shahine)

“Berita itu sama sekali tidak benar,” kata Wakil Duta Besar Irak untuk Indonesia Khalil Ibrahim kepada Albalad.co.

Pemerintah Irak membantah ada kebijakan mewajibkan poligami lantaran darurat perang melanda negara Dua Sungai itu.

Awal pekan ini beredar luas di media sosial berita menyebut Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi mengeluarkan perintah tertanggal 6 Januari 2016. Dia mewajibkan semua lelaki dewasa menikahi lebih dari satu perempuan karena Irak kekurangan kaum adam dalam perang menghadapi milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Disebutkan pula, istri menolak bakal dipenjara seumur hidup.

“Berita itu sama sekali tidak benar,” kata Wakil Duta Besar Irak untuk Indonesia Khalil Ibrahim kepada Albalad.co melalui WhatsApp hari ini. Dia menolak menanggapi lebih lanjut soal berita bohong itu.

Dari hasil penelusuran Albalad.co, berita itu disebarluaskan melalui media sosial tanpa ada sumber aslinya. Tidak ada satu pun media besar dunia, termasuk the Guardian menjadi rujukan, memberitakan hal itu.

Padahal dalam kenyataannya, pasukan pemerintah Irak dibantu milisi Syiah berhasil mengusir ISIS dari Ramadi, ibu kota Provinsi Al-Anbar.

(Al-Balad/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Rabu, 27 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Irak bantah ada kebijakan poligami karena darurat perang. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/01/irak-bantah-ada-kebijakan-poligami.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS