Kesejajaran Wilayat dan Tauhid


Jika kaum muslimin telah menerima kenabian Rasulullah saww dan agama Islam maka tidak ada alasan untuk tidak menerima wilayat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as.

Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, berkaitan dengan hari raya Idul Ghadir dan kedudukan hari raya ini, Hujjatul Islam Jakfar Amadi menjelaskan bahwa wilayat memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam, sampai-sampai jika Rasulullah saww tidak melaksanakan perintah dari Allah swt ini maka sama halnya dengan Rasulullah saww tidak menyampaikan risalahnya.

Ia menambahkan, wilayat dan tauhid saling sejajar satu sama lainnya, yakni agama ini tidak akan lengkap dan sempurna tanpanya, oleh karena itu seseorang harus menerima wilayat Amirul Mukminin Ali as dan para Imam setelahnya, dan tidak ada tafsiran lainnya selain hal ini karena Allah swt telah menjelaskan semua masalah yang berhubungan dengan wilayat kepada Rasul saww di hari Ghadir Khum.

Jika kaum muslimin telah menerima kenabian Rasulullah saww dan agama Islam maka tidak ada alasan untuk tidak menerima wilayat Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, terangnya.

Berdasarkan perintah dan anjuran dalam Islam, Imam Ali as disebut sebagai wali dari perkara kaum muslimin, yakni menolak wilayatnya sama dengan menentang apa yang dijelaskan di dalam Islam, demikian jelas Hujjatul Islam Jakfar Amadi.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Sabtu, 09 September 2017

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Kesejajaran Wilayat dan Tauhid. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2017/09/kesejajaran-wilayat-dan-tauhid.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS