Mohammed Abdulsalam (Kiri), memimpin delegasi Houthi dalam pembicaraan damai di Kuwait, Ia berbicara pada sebuah konferensi pers di Bandara Sana’a, Yaman, 20 April 2016. (Foto: Reuters)
Gerakan Houthi Ansarullah Yaman mengatakan Riyadh telah membebaskan puluhan pejuangnya di bawah kesepakatan penghentian pertempuran di perbatasan Saudi-Yaman menyusul pembicaraan damai antara pihak yang terus bertikai di Kuwait.
“Kami menerima 40 tahanan, 20 dari mereka ditangkap di Yaman,” seorang juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam yang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (30/4/16) seperti dikutip Reuters.
Namun pejabat itu, tidak merinci di mana para tahanan lainnya ditahan.
Perkembangan ini terjadi setelah pejuang Houthi dan sekutunya disatu pihak dan dipihak loyalis pendukung mantan presiden, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi dipihak lain mengadakan negosiasi yang ditengahi PBB yang bertujuan mengakhiri konflik di negara miskin itu.
Negosiasi yang dimulai di Kuwait City pada 21 April setelah tiga hari ditunda, kembali dilangsungkan dan menyepakati gencatan senjata yang mulai berlaku tengah malam 10 April.
Para pihak yang bertikai juga mulai negosiasi untuk pertama kalinya pada 30 April.
Ismail Ould Cheikh Ahmed, utusan khusus PBB untuk Yaman, menggambarkan suasana pembicaraan positif, mengatakan “semua orang memperbaharui komitmennya untuk menghentikan permusuhan.”
Utusan khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed menghadiri konferensi pers di Kementerian Informasi Kuwait di Kuwait City pada 22 April 2016. (Foto: AFP
“Kami sedang bekerja untuk mengembangkan sebuah kerangka kerja yang dibangun di atas kesamaan. Apakah ini berarti kita akan menghapus semua hambatan untuk solusi politik? Tidak, tapi akan ada, “tambahnya.
Pada hari Sabtu, delegasi Houthi dalam pembicaraan damai yang ditengahi PBB mengajukan pemerintahan transisi untuk mengawasi penyerahan senjata dan membebaskan tahanan politik sebelum pemilu.
Huthi menuntut pengecualian Hadi dalam pemilu kedepan, menurut sumber negosiasi. Sementara itu, dipihak Hadi ingin Huthi dan sekutunya menyerahkan senjata dan menarik diri dari wilayah yang mereka kendalikan.
Huthi telah menuntut pencabutan lengkap blokade yang telah dikenakan pada Yaman oleh Arab Saudi sejak delegasi Maret 2015.
Namun Hadi, mengatakan, bahwa Houthi pertama harus menerapkan ketentuan resolusi PBB dan menarik diri dari wilayah yang mereka rebut di Yaman.
Yaman telah dilanda serangan militer hampir setiap hari oleh Arab Saudi sejak akhir Maret 2015, dengan sumber internal menempatkan jumlah korban tewas dalam agresi tersebutdi lebih dari 9.500 orang.
Para pejuang Houthi Ansarullah mengambil kendali negara ke tangan mereka sendiri setelah Hadi mengundurkan dan melarikan diri, situasi yang menghempaskan Yaman ke dalam ketidakpastian dan gangguan keamanan total di negara, di mana afiliasi al-Qaeda hadir. []
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar