Politisi muslim di Negara-negara Eropa belakangan ini menjadi sasaran serangan, akibatnya banyak yang terpaksa meninggalkan dunia politik.
Gerakan yang menargetkan politisi muslim di seluruh Eropa yang memaksa mereka untuk mengundurkan diri, hal ini merupakan sikap intoleransi dan kebencian terhadap muslim.
Rasis sudah menjamur di benua Eropa, sebagai contoh politisi muslim di Negara Belgia dan Belanda menjadi sasaran serangan dan banyak di antara mereka terpaksa meninggalkan dunia politik meskipun ada sebagian yang bertahan mengahadapi tekanan.
begitu jug apolitisi muslim di Swedia dan Jerman karena mereka berhubungan dengan organisasi non-pemerintah berada di bawah tekanan, sementara di Belanda dan Belgia karena sebab menolak serangan genosida Armenia mereka menjadi sasaran serangan.
Sementara di Inggris, Zac Gold Smith lawan politik Shadiq Khan pada pemilihan Walikota London menebarkan kampanye rasisnya dengan mengatakan Shadiq Khan memilik hubungan dengan kelompok ektremis.
Menteri Perumahan Swedia beberapa minggu yang lalu juga terpaksa mundur dari jabatannya karena ia dituduh memiliki hubungan dengan kelompok teroris ISIS, setelah serangan sara media Mehemet Kaplan terpaksa mengundurkan diri.
“Aku dan partaiku yang selalu menentang kerasisan, islamfobia, anti-Semitisme, dan segala bentuk tindakan teroris dan ekstremis, tapi kali ini media-media berusaha untuk mencapku sebagai seorang yang rasis dan ektremis,” ujar Mehmet Kaplan yang kelahiran Turki ini.
Sementara, Yasir Syamsuddin Khan yang merupakan anggota partai hijau dan seorang muslim ini, karena menolak untuk berjabat tangan dengan seorang wartawan wanita ia dipaksa mengundurkan diri.
ia tidak bersalaman dengan wanita itu karena menjalankan keyakinannya namun sebagai gantinya ia menaruh tangannya di dada sebagai bentuk penghormatan, ujar Khan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar