Komunitas Hak Asasi Manusia Bahrain mengatakan bahwa Al Khalifah ditekan oleh rakyatnya dengan 15 kali demontrasi dalam seminggu.
Komunitas Hak Asasi manusia menginformasikan bahwa para pejabat Bahrain mengatakan tekanan yang dilakukan pemerintah adalah bentuk pelanggaran hak kebebasan berekpresi.
15 kali demo ini terjadi sejak tanggal 15-22 April di wilayah Al-Nuwaidrat, Bilad Al Qadeem, Abu Shaiba’, Sitrah, Diraz, Bani Jamrah, Kiranah, Abu Quwah dan Al-ma’amir.
Pada saat yang sama, Penanggung jawab media di komunitas ini “Baqir Darwisy” mengatakan : tekanan protes damai ini semakin parah, untuk mengontrol keamanan di wilayah ini mereka menggunakan gas air mata yang melanggar peraturan dan peluru karet hanya untuk menunjukan kekuatan Al Khalifah.
Menanggapi tekanan ini, Para pejabat Manama mengatakan bahwa pemerintah Bahrain telah melanggar ketentuan perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik yang telah mereka tanda tangani.
Sebagai catatan, Bahrain telah bergejolak menuntut Revolusi atas Rezim Al Khalifah sejak 14 Februari tahun 2011 lalu. Rakyat menginginkan kebebasan, keadilan dan penghapusan diskriminasi dan kebangkitan militer di Negara mereka. Namun Rezim Bahrain yang didukung sebagian Negara-negara Arab ini membalas tuntutan dan permintaan kami dengan tangan besi dan tekanan.
Organisasi Hak Asasi Manusia telah berungkali mengkritik pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Bahrain, namun para petinggi Bahrain tidak pernah menanggapinya dan malah semakin menekan protes-protes Rakyat Bahrain.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar