Ayatullah Sistani Tuntut Perlindungan Warga Sipil di Mosul

Pejuang Unit Mobilisasi Rakyat yang pro-pemerintah membawa gambar ulama Syiah terkemuka Ayatollah Ali al-Sistani dalam parade di Basra, Irak, pada 26 September 2015. (Foto: AP)

Ulama Syiah Irak terkemuka Ayatollah Ali al-Sistani telah meminta tentara, pejuang Unit Mobilisasi Rakyat yang pro-pemerintah dan pasukan Peshmerga Kurdi yang berjuang untuk merebut kembali kota Mosul dari militan ISIS untuk bisa melindungi warga sipil yang terjebak di sana.

“Kami menekankan kepada para pejuang kami tercinta, seperti yang telah kami sampai di banyak kesempatan, bahwa mereka melakukan tindakan jahat terhadap warga sipil dengan menahan mereka di daerah di mana terjadi pertempuran. Lindungi dan cega mereka dari kerugian dengan segala cara yang mungkin, “demikian pernyataan dari Ayatollah Sistani dibaca oleh wakilnya Sheikh Abdul Mahdi al-Karbalaei selama khotbah Jumat (21/10 /16) di kota kuil suci Karbala.

Dia juga menyerukan kepada “warga Mosul untuk bekerja sama dengan aparat keamanan sebaik mungkin dan untuk memfasilitasi misi mereka untuk membebaskan dari kekuasaan teroris ISIS.”

Pernyataan itu setelah Panglima Angkatan Kepolisian Federal, Letnan Jenderal Raed Shaker Jawdat mengatakan bahwa pasukan elit kontra-terorisme telah memasuki desa al-Shak selatan Mosul.

Jawdat menambahkan bahwa pasukan keamanan telah menuju desa Maftan dan Tal Nasser, yang terletak sebelah selatan dari Mosul, mereka menewaskan dan menangkap sekitar 220 teroris ISIS dalam operasinya.

Selanjutnya, pasukan pemerintah Irak telah mengangkat bendera nasional di gereja di kota historis Kristen Bartella, sehari setelah merebut kembali dari ISIS.

Pasukan elit kontra-terorisme Irak menaikkan bendera Irak setelah merebut kembali kota Bartella, di luar kota Mosul, Irak, pada 21 Oktober 2016. (Foto: AP)

Teroris Takfiri ISIS telah menodai tempat suci, pengrusakan grafiti di dinding, dan mengotori lantai dengan kotoran dan sampah.

Sebelumnya pada hari Jumat, pasukan keamanan membebaskan desa Na’anah selatan Mosul, dan meledakkan empat mobil berbahan peledak dan dua bom sepeda.

Komandan Operasi Gabungan (JOC) Irak juga menyatakan pada Kamis bahwa Brigade 75 dari Divisi Angkatan Darat ke 16 telah merebut kendali atas desa Sharirat selatan Mosul.

Juga pada Kamis, pasukan pemerintah Irak merebut desa Makook, Taloul Nasser, Hazrat Nasser dan Umm al-Manasis dari ekstrimis ISIS.

Ektrimisme ISIS, menurut PBB, telah menculik 550 keluarga dari desa-desa di sekitar Mosul dan menahan mereka sebagai tameng manusia.

“Kami prihatin dengan laporan bahwa ISIS menggunakan warga sipil di dalam dan sekitar Mosul sebagai tameng manusia setelah kemajuan pasukan Irak. Mereka membawa warga sipil di markas mereka atau tempat di mana pejuang berada, ” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra’ad Zeid al-Hussein dalam pernyataan yang dibacakan oleh juru bicaranya Ravina Shamdasani Jumat.

Shamdasani menambahkan bahwa ISIS memaksa sekitar 200 keluarga desa Samalia untuk berjalan ke Mosul pada 17 Oktober, dan 350 keluarga lainnya meninggalkan desa Najafia ke Mosul pada hari yang sama.

Hampir 30.000 tentara, pejuang Unit Mobilisasi Rakyat yang pro-pemerintah dan pasukan Peshmerga Kurdi terlibat dalam operasi besar-besaran dan multi-target untuk merebut kembali kota Mosul dari militan ISIS.

(AP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Senin, 24 Oktober 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Ayatullah Sistani Tuntut Perlindungan Warga Sipil di Mosul. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : https://abnsnews.blogspot.com/2016/10/ayatullah-sistani-tuntut-perlindungan.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS