Setelah 16 tahun vakum, kunjungan Presiden Ruhani kali ini memperoleh sambutan hangat dari para jajaran penting Italia.
Dalam kunjungan pertama ini, Presiden Ruhani mengajak delegasi ekonomi dan politik serta mayoritas anggota kabinet Iran.
Dalam pertemuan dengan Sergio Mattarella, Presiden Italia, Presiden Ruhani menekankan banyak kesempatan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kerja sama Tehran-Roma. “Lantaran embargo ilegal Barat, Iran dan Italia dalam beberapa tahun lalu tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang ada dengan baik. Sekarang adalah waktu untuk menebus semua itu,” ujarnya.
Presiden Ruhani juga menandaskan, Iran sekarang sudah siap untuk menerima investasi dan teknologi modern, berikut kerja sama di bidang ekspor dan impor. Iran dan Italia bisa memperluas kerja sama di bidang energi, industri, tambang, pertanian, sains, kebudayaan, dan teknologi.
Presiden Ruhani juga mengingatkan bahwa Iran adalah sebuah negara yang sangat demokratis dan stabil di Timur Tengah. Iran sangat mengharapkan peningkatan kerja sama dengan seluruh negara Eropa, terutama Italia.
“Iran bukanlah hanya sekadar negara dengan jumlah penduduk 80 juta orang. Lebih dari itu, Iran adalah jembatan antara Asia Tengah, Caucasus, dan Samudera India. Posisi strategis ini bisa dimanfaatkan bersama untuk ekspor industri dan produk,” ujar Ruhani.
Presiden Ruhani menegaskan, JCPOA bisa dijadikan model untuk menuntaskan krisis regional dan internasional. Dari sejak pertama, Tehran senantiasa berkeyakinan bahwa solusi untuk problem dunia adalah perundingan dan diplomasi.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar