Presiden AS Barack Obama menandatangani perintah eksekutif di Kantor Oval di Gedung Putih.
Presiden AS Barack Obama telah menandatangani perintah eksekutif untuk mengangkat sanksi ekonomi terhadap Iran, Gedung Putih mengumumkan.
Gedung Putih mengumumkan pada hari Sabtu (16/1/16), setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengeluarkan pernyataan yang menegaskan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memverifikasi bahwa Iran “telah sepenuhnya melaksanakan komitmennya sesuai yang diperlukan.”
Perintah eksekutif ini ditandatangani setelah Iran memenuhi kesepakatan nuklir Wina yang “menandai pergeseran mendasar terkait program nuklir Iran.”
Sebelumnya pada hari itu, para pejabat PBB dan Uni Eropa mengumumkan bahwa Iran telah menyelesaikan langkah-langkah yang diperlukan sesuai kesepakatan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), dan mengumumkan menghapus sanksi ekonomi internasional terhadap Iran atas tuduhan program nuklir non-sipil Teheran yang tidak berdasar.
Iran dan P5 + 1 – Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Rusia, Cina dan Jerman – menyepakati kesepakatan JCPOA di Wina, Austria, pada tanggal 14 Juli 2015.
Berdasarkan perjanjian tersebut, kegiatan nuklir Iran dengan batasi dengan imbalan, antara lain, penghapusan semua sanksi ekonomi dan keuangan terkait nuklir terhadap Republik Islam.
Para pejabat AS selama bertahun-tahun menuduh Iran menggunakan program energi nuklirnya untuk tujuan non-sipil, suatu klaim yang belum jelas meskipun pemeriksaan lengkap yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Parlemen AS mengecam pencabutan sanksi
Sementara itu, Paul Ryan, anggota parlemen AS yang didominasi Partai Republik, pada hari Sabtu mengecam perjanjian nuklir Iran dan pencabutan sanksi AS terhadap Teheran.
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar