Foto: Mantan teroris, Ali Fauzi Manzi/dok_istimewa
Mantan teroris sekaligus adik Amrozi dan Ali Imron, Ali Fauzi Manzi menilai teror bom dan bakutembak di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari lalu, merupakan uji coba kelompok radikal. Selain dapat dilumpuhkan dalam waktu empat jam, pelaku teror itu juga dinilai tidak profesional.
"Kalau saya lihat, para pelaku baru mendapatkan ilmu kemiliteran di kelompok radikal. Saat akan melancarkan aksinya, saya lihat pelaku baru uji coba keahliannya, sama halnya pelaku masuk kategori korban uji coba," kata Ali Fauzi Manzi, saat dihubungi Metrotvnews.com, Minggu (17/1/2016).
Ali Fauzi menilai kelompok radikal kurang serius dalam menjalankan aksi di Jalan MH Thamrin. "Berbeda dengan yang sudah profesional. Pelaku akan memperhitungkan ledakan bom berskala besar dan jumlah korbannya yang banyak. Bukan malah ngebom dirinya sendiri," ujar dia.
Menurut Fauzi, anggota kelompok teroris menjalankan latihan ala militer sebelum melancarkan aksi teror. Rencana teror dengan skala besar pun disiapkan secara matang.
"Di kalangan pelaku bom teror, serangan seperti di Sarinah disebut serangan kilat dengan korban skala besar. Tapi saya lihat pelaku di Sarinah masih tahap uji coba keahlian," kata dia.
Ali Fauzi menduga pelaku teror di MH Thamrin itu merupakan anggota Islamic State (ISIS). "Itu bisa dilihat dari pola serangan mereka yang mirip dengan serangan di Turki, Paris, dan Irak, yang diduga dilakukan oleh kelompok ISIS," pungkasnya.
(Metro-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar