Barat abai terhadap kejahatan teroris yang terjadi di luar dunia barat, media di negara – negara ini pun menjadi korban islamofobia.
Sebuah surat kabar di Norwegia menuliskan para pemimpin dunia bereaksi cepat terhadap serangan teroris yang terjadi di Eropa, para pelakunya pun segera diadili. Namun lain halnya dengan serangan teror yang terjadi di belahan dunia lain yang menewaskan umat muslim, para pemimpin dunia ini bersikap acuh tak acuh.
Pada 22 maret lalu sepuluh orang tak berdosa menjadi korban serangan teroris ISIS di Brussel, Belgia.
Surat kabar Affton Posten sebagai koran paling di Norwegia menulis dunia dengan cepat mengutuk serangan pengecut ini melalui hashtag #Belgiumunderattack di berbagai media sosial. Namun kejadian serupa yang terjadi sebelumnya di Istanbul, Turki dimana banyak sekali korban tak bersalah tewas tidak mendapat perhatian yang sama.
Demikian pula dengan serangan teror di Lahore, Pakistan yang memakan enam puluh korban jiwa juga tidak mendapat perhatian dari para pemimpin dunia serta media. Tampaknya sebagian orang adalah lebih penting dari sebagian lainnya.
Liputan media tentang kekejaman teroris di Barat sesungguhnya adalah permainan orang – orang seperti Anders Behring Breivik.
Pada kenyataannya, fenomena terorisme ISIS cukup unik. Meski dituduh Islam sebagai dalang terorisme, namun nyatanya umat Islam sendiri yang menjadi korban terorisme itu.
Sering kali kelompok-kelompok teroris ISIS membantai warga Muslim sendiri dengan berbagai dalih. Para imigran Suriah yang mencari perlindungan di negara-negara tetangga adalah warga Muslim yang terancam bahaya ISIS. Jadi sebenarnya jika dibanding dengan non Muslim, warga Muslim lebih menjadi korban.
(Affton-Posten/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar