Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok memang dikenal amat "kencang" dalam melakukan pekerjaannya demi Jakarta yang lebih baik. Namun hal tersebut ternyata banyak bersinggungan dengan banyak kalangan.
Sejarawan JJ Rizal mengaku kecewa dengan program pembangunan yang dijalankan Ahok hingga saat ini. JJ Rizal menilah pembangunan Jakarta dilakukan tak berdasar pada identitas budaya asli, Betawi.
"Sekarang saja Pak Gubernur selalu ngomong, 'kota yang kita tuju adalah kota yang seperti Singapura'. Jadi, kita tidak punya identitas selain identitas yang akan 'di-Singapura-kan', bukan 'di-Betawi-kan'," kata Rizal dalam sebuah forum diskusi yang juga dihadiri oleh seniman Betawi terkenal, Mandra di Tebet, Jakarta, Minggu 6 Maret 2016.
Bagi JJ Rizal, Ahok, rupanya sangat jelas tidak memperhatikan sejarah panjang dan kebudayaan Kota Jakarta selama ratusan tahun silam. Pembangunan yang dilakukan saat ini dilakukan hanya berdasarkan kekuatan modal. Padahal, menurut Rizal, setiap kota di dunia memiliki identitas sendiri.
Sejarahwan JJ Rizal, Seniman Betawi Mandra Naih, dan kader Partai Demokrat Hasnaeni, dalam forum diakusi bertema "Tantangan Budaya Betawi Hadapi Arus Liberalisasi Global" di Tebet, Minggu 6 Maret 2016
Setiap kota mempunyai pembeda dan gambaran yang bisa menjelaskan bahwa kota tersebut memiliki sejarah dan tradisi.
"Nah, ini tidak ada. Karena unsur kebudayaan itu dan identitas bagi sebuah kota, tidak ada dalam gambaran penting," kata Rizal mengenai Jakarta dan pembangunannya.
Menurut dia, sama dengan Ahok, para calon gubernur DKI Jakarta, yang namanya muncul belakangan ini, juga belum ada yang berbicara serius tentang sejarah panjang Jakarta, lengkap dengan kebudayaannya untuk "modal" membangun Jakarta.
Dengan demikian, Jakarta disebut tak bisa menghadapi globalisme.
(Kompas/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar