Masih ingat Muhammad Arsyad alias Imen (26 tahun) tukang sate yang saat Pilpres 2014 menjadi buah bibir karena menghina Jokowi yang saat itu (masih) menjadi calon presiden? Ternyata sudah dua anak perempuan yang kini diduga oleh polisi menjadi korban perundungan seksual oleh tukang sate ini.
Kapolres Depok Kombes Harry Kurniawan mengungkapkan modus Arsyad merayu anak-anak untuk disetubuhi. Arsyad berburu korban dengan berkeliling menggunakan sepeda motornya.
"Seperti korbannya yang F umur 10 tahun, itu ditanya-tanyai lokasi minimarket lalu diminta menunjukkan ke sana, korbannya random saja yang ditemui di jalan," kata Harry Selasa 12 Juli 2016.
Sedangkan korbannya pada awal Juni lalu yang berinisial K (7), ditemui di jalan dekat rumahnya di Cimanggis, Depok dan diajak jajan. K sempat dicumbui Arsyad di sebuah villa di Puncak namun tidak disetubuhi karena tidak tega anak itu masih terlampau kecil.
K pun diongkosi Rp 100.000 pada 5 Juni lalu agar pulang ke rumahnya naik ojek. Selain F dan K yang sudah diketahui, Arsyad juga mengaku biasa mengiming-imingi anak perempuan dengan tawaran menjadi artis sinetron. Untuk modus ini, ia biasa mencari anak-anak di tempat rekreasi.
"Korbannya dijanjikan main sinteron dengan bayaran Rp 1 juta per episode," ujar Harry.
Arsyad diduga mengidap pedofilia setelah ditemukan banyak foto anak kecil di kameranya. "Ya kalau sudah dua korbannya anak kecil, pasti pedofil ya," ujar Harry.
Saat Pilpres 2014 lalu Arsyad sempat tenar karena dijadikan tersangka oleh Mabes Polri atas pengunggahan montase gambar hasil rekayasa yang memperlihatkan Joko Widodo dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri melalui akun Facebook-nya.
Namun Arsyaad kemudian mendapatkan penangguhan penahanan pada Senin (3/11/2014), setelah ditangkap dan ditahan di Mabes Polri di Jakarta selama 12 hari. Presiden Joko Widodo telah memaafkan Arsyad, bahkan Ibu Iriana Joko Widodo memberikan uang santunan ke keluarga Arsyad.
(Merdeka/Kompas/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar