Dalam hari-hari ini, usaha keras Arab Saudi untuk memutus hubungan Iran dengan gerakan-gerakan Palestina terbongkar.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Arab Saudi berusaha keras untuk memutus hubungan Iran dengan gerakan-gerakan muqawamah, termasuk gerakan-geakan Palestina. Dengan ini, Riyadh berharap bisa mengakui keberadaan rezim Zionis secara resmi. Tindakan-tindakan Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir tampak jelas.
Menurut laporan Al-Alam dari Al-Mashdar, Arab Saudi tampil aktif mempropagandakan konferensi kelompok munafikin di Paris. Di samping delegasi-delegasi dari Eropa dan Amerika yang sebagian mereka merupakan anggota perlemen, Riyadh mengirimkan Turki Faishal untuk menghadiri konferensi ini.
Menurut pengakuan petinggi Palestina yang tidak disebutkan namanya oleh Al-Mashdar, Arab Saudi juga meminta supaya Palestina menghadiri konferensi kelompok munafikin tersebut. Untuk itu, delegasi Palestina juga hadir, dan setelah itu, Mahmud Abbas diminta untuk bertemu Maryam Rajavi.
Ra’y Al-Yawm cetakan London di rubrik utama hari ini menulis, “Pertemuan Mahmud Abbas dengan Maryam Rajavi bukan hanya sebuah dukungan spiritual dan politik bagi oposisi Iran, bahkan membuktikan bahwa otoritas Palestina dan Gerakan Fath yang dipimpin oleh Abbas juga telah bergabung ke front Saudi. Tentu sikap ini bertentangan dengan prinsip nonblok dan semangat untuk menjauhkan krisis Palestina dari setiap jenis pertikaian.”
(Al-Mashdar/Al-Alam/Ra’y-Al-Yawm/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar