Oleh : Ahmed Zain Oul Mottaqin
Lain dulu lain sekarang, dulu Ust. Arifin Ilham sangat getol membela Alm. Presiden Libya Mu'ammar Qaddafi. Sang ustad berkata ia sudah 3 kali ke Libya dan 2 kali shalat diimami langsung oleh pemimpin besar Libya tersebut. Bahkan Ust. Arifin Ilham sendiri merupakan Pimpinan Yayasan Qaddafy Islamic Center yang bertahun-tahun menerima suplai bantuan dana rutin dari pemerintah Qaddafi.
Tapi semenjak Qaddafi tewas (2011) ditangan para pemberontak Takfiri yang dibantu NATO & AS, aliran dana untuk yayasan tersebut macet. Dan pada 2012 ia mengganti nama Masjid megah yang berdiri sejak 2007 & biaya pembangunannya ditanggung penuh oleh pemerintah Qaddafi itu, dari sebelumnya bernama "Masjid Mu'ammar Khadafi " menjadi "Masjid Az-Zikra".
Ironisnya, beberapa moment terakhir, khususnya sejak isu "Penyerangan Syi'ah" berkaitan spanduk provokatif yang dipasangnya di masjid tsb, kini sang ustad semakin akrab dengan si dedengkot Wahabi Takfiri Abu Jibril, pemilik situs radikal Arrahmah.com yang berafiliasi & pendukung fanatik teroris yang telah membunuh Qaddafi.
Di beberapa artikel situsnya, Abu Jibril sering sekali mengumbar kebencian kepada Qaddafi, bahkan menyebut Qaddafi sebagai Fir'aun, Thogut bahkan menyamakannya dengan si Nabi palsu Musailamah Al Kadzab (contohnya http://www.arrahmah.com/read/2011/10/24/15936-serial-mengungkap-rahasia-kelam-sosok-qaddafi-firaun-toghut-dan-musailamah-al-kadzab-dari-libya-1.html). Bahkan Arrahmah.com membuat artikel khusus untuk menyerang pernyataan Ust. Arifin Ilham yang membela Alm. Mu'ammar Qaddafi (http://www.arrahmah.com/read/2011/10/25/15997-mengherankan-pernyataan-k-h-muhammad-arifin-ilham-tentang-qoddafy.html).
Lalu sekarang, apakah anda sudah terlena bercengkrama dengan para Takfiri hingga melupakan jasa-jasa Alm. Mu'ammar Qaddafi ya ustad ??
Saya ingatkan, tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan sosok Arifin Ilham, tapi sekedar menyadarkan bahwa bergaul dengan para Takfiri tidak membawa dampak baik apapun selain menghasud, mengompori suasana & menanamkan jiwa takfir dalam dirinya.
Dan saya harap beliau mau kembali kepada dirinya yang dulu yaitu "Arifin Ilham-nya Khadafi ", karena setahu saya Mu'ammar Khadafi adalah seorang Sunni yang tidak berjiwa Takfir, bahkan beliau sangat berkawan akrab dengan para pemimpin Syi'ah seperti Ahmadinejad, Khamenei & Bashar al Assad.
Kira-kira apakah jika Qaddafi masih hidup, beliau rela masjid yang dibangun dengan biaya penuh olehnya kini digunakan sebagai corong mengkafir-kafirkan Syiah ??
(Pks-Puyengan-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar