Perusahaan Saudi pajang PRT di mal. (Foto: Saudi Gazette)
Tindakan perusahaan jasa tenaga kerja Eastern Recruitment atau Al-Syargiyyah lil Istiqdam yang telah memajang Pembantu Rumah Tangga (PRT) saat kegiatan promosi jasa sewa PRT di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Dhahran, Arab Saudi Sabtu lalu, terus menuai kecaman publik Arab Saudi dan ramai diberitakan berbagai media cetak dan sosial dalam beberapa hari terakhir.
Menanggapi pemberitaan media yang menyebutkan bahwa PRT yang dipajang tersebut berasal dari Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh sejak awal munculnya pemberitaan pada 15 Agustus lalu telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan menyampaikan nota diplomatik. KBRI menyesalkan tindakan perusahaan rekrutmen tersebut yang telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan, norma sosial dan budaya, hukum, serta ketentuan yang berlaku di Kerajaan Arab Saudi.
"KBRI Riyadh telah melayangkan nota pada tanggal 15 Agustus 2016 yang menyesalkan hal tersebut terjadi, karena nyata-nyata bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma-norma etika, sosial dan budaya," jelas Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Kamis (18/8).
Langkah cepat Otoritas Arab Saudi yang menindak tegas perusahaan rekrutmen dan segera menghentikan kegiatan promosi tersebut memang patut diapresiasi, termasuk reaksi publik yang secara luas mengecam kegiatan yang dilakukan perusahaan Eastern Recruitment.
"Kita mengharapkan Otoritas Arab Saudi mengambil langkah dan tindakan tegas terhadap perusahaan rekrutmen tersebut sehingga kasus serupa tidak terjadi dan terulang kembali di masa mendatang," lanjut Dubes Maftuh Abegebriel.
Menurut Dubes Maftuh Abegebriel, kejadian ini murni kesalahan perusahaan rekrutmen Eastern Recruitment. Mereka bermaksud mempromosikan produk jasanya, tapi dengan cara yang ekstrem dan melanggar ketentuan.
Sebagai tindak lanjut, KBRI Riyadh telah secara langsung menghubungi perusahaan tersebut untuk mengkonfirmasi apakah PRT yang mereka pajang berasal dari Indonesia. Dalam jawabannya, Ali M. Al-Bishi, direktur Urusan Pekerja Domestik Eastern Recruitment menegaskan bahwa PRT yang ditampilkan di stand mereka saat melakukan promosi di Mall bukan berasal dari Indonesia tapi dari negara lain.
"Namun terlepas dari apakah PRT itu berasal dari Indonesia maupun dari negara lain, tindakan perusahaan yang telah memajang manusia sebagai bagian dari produk jasa yang ditawarkan dalam event promosi tentunya sangat melukai rasa kemanusiaan," kata Dubes Maftuh Abegebriel.
KBRI Riyadh mengharapkan ada sanksi tegas dari Otoritas Arab Saudi terhadap perusahaan jasa tenaga kerja yang melakukan praktik dan tindakan merendahkan nilai-nilai kemanusiaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Ke depan diharapkan tidak akan pernah terjadi lagi kasus serupa terhadap tenaga kerja asing.
(Saudi-Gazette/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar