Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian
Iran telah menghimbau pihak Arab Saudi untuk tidak mempolitisasi kegiatan olahraga yang melibatkan kedua negara.
“Sayangnya, beberapa pihak berwenang Saudi berusaha memperluas kebijakan dengan menciptakan ketegangan ke bidang olahraga, yang merupakan tindakan salah,” Hossein Amir-Abdollahian, seorang wakil menteri luar negeri Iran, mengatakan pada hari Minggu (7/2/16).
Arab Saudi Football Federation (SAFF) baru-baru ini telah meminta kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bahwa pertandingan team diantara negara-negara mengambil tempat di negara ketiga.
Dalam permintaannya SAFF telah menuduh bahwa pertandingan tersebut bisa dipengaruhi oleh potensi kerawanan di Republik Islam.
Amir-Abdollahian menyebut alasan tersebut lemah, menegaskan bahwa Republik Islam adalah salah satu negara paling aman di kawasan itu. “Kami bersikeras bahwa pertandingan Liga Champions AFC berlangsung di Republik Islam.”
Logo Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF)
AFC telah memberikan waktu kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini sampai 15 Maret.
Amir-Abdollahian mengatakan Iran telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah yang aman bagi pertandingan.
“Hal ini jelas bahwa pertandingan sepakbola akan diselenggarakan di kedua negara.”
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tanggal 3 Januari setelah demonstrasi digelar di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan konsulat di kota timur laut Mashhad oleh pengunjuk rasa yang marah mencela keluarga Al Saud yang mengeksekusi ulama terkemuka Sheikh Nimr al-Nimr.
Beberapa orang memanjat dinding konsulat di Mashhad sedangkan alat pembakar dilemparkan di kedutaan di Teheran. Sebanyak 100 orang ditahan atas tindakan pelanggaran. Para pejabat Iran telah mengutuk keras serangan tersebut.
Masyarakat internasional telah menyuarakan kemarahan terhadap eksekusi pemimpin spiritual, yang menjadi kritikus vokal dari kebijakan kerajaan.
(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar