Muslimin tidak memiliki jalan lain untuk menyelamatkan diri dan negara mereka dari jurang Wahabiah yang merupakan faktor utama kehancuran negara kecuali dengan cara memperkuat kawula muda untuk melawan keyakinan rusak mereka.
Kita harus menjaga kawula muda kita dari kebusukan ini dengan cara menjelaskan Islam yang sejati dan ajaran-ajarannya yang agung. Hanya melalui jalan inilah kita bisa mematahkan konspirasi-konspirasi anti Islam.
Beberapa hari lalu, seorang seniman Kristen meninggal dunia di Jordania dalam sebuah tabrakan. Peristiwa ini membuat seluruh fansnya berduka. Setelah peristiwa ini, pasukan elektronik Wahabi di Jordania dan juga di luar Jordania menggelontorkan sebuah kekacauan besar melalui media massa dalam rangka melancarkan protes terhadap rasa iba Muslimin terhadap penganut Kristen tersebut. Menurut para militan Wahabi tersebut, rasa iba dan duka ini melanggar ajaran Islam, dan kita tidak boleh mengucapkan belasungkawa kepada nonmuslim.
Banyak masyarakat Jordania tidak mengindahkan protes Wahabi tersebut. Sekalipun demikian, mereka merasa ada sebuah ancaman yang sedang mengintai persatuan dan tekstur sosial masyarakat Jordania. Dan bahaya ini menuntut sebuah sikap sigap para tokoh Jordania untuk membasmi akar-akarnya. Jika tidak, maka para aparatur negara Jordania akan kehilangan kontrol terhadap isu-isu yang akan muncul.
Tentu ini bukanlah tindakan pertama kaum Wahabi yang dimaafkan oleh masyarakat Jordania. Sebelum ini sudah banyak fatwa yang tidak berhubungan dengan Islam dikeluarkan dari corong-corong Wahabi radikal seperti Abu Muhammad Muqaddasi, Abu Qatadah, Amjad Qursyah, dan lain-lain.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar