Polisi Indonesia di tempat kejadian (Foto: Sputnik)
Serangan teroris di Jakarta "menggarisbawahi pentingnya kerjasama langsung dan lebih dekat antara layanan keamanan di wilayah tersebut untuk mengumpulkan intelijen yang diperlukan untuk mencegah serangan seperti itu," kata Thawip dalam sebuah pernyataan.
Serangan teror di Jakarta membangunkan badan-badan intelijen di Asia Tenggara untuk bekerja sama lebih erat dalam memerangi kelompok Takfiri ISIS, kata Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Thailand Jenderal Thawip Netniyom pada Jumat, 15/01/16.
Menurut laporan media setempat, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian ledakan yang merobel ibukota Indonesia pada Kamis pagi, menyebabkan beberapa korban. Kapolres Jakarta Tito Karnavian mengatakan bahwa ISIS, yang telah memperluas pengaruhnya di dunia dalam beberapa tahun terakhir, mulai menyebar ke Asia Tenggara.
Serangan teroris di Jakarta "menggarisbawahi pentingnya kerjasama langsung dan lebih dekat antara layanan keamanan di wilayah tersebut untuk mengumpulkan intelijen yang diperlukan untuk mencegah serangan seperti itu," kata Thawip dalam sebuah pernyataan.
Sekretaris jenderal juga mencatat, baik Indonesia maupun jasa keamanan regional lainnya memiliki informasi terlebih dahulu tentang serangan Jakarta.
Pada hari Kamis, serangkaian ledakan menghantam ibukota Indonesia, menewaskan tujuh orang dan menciderai 26 lainnya, menurut salah satu pejabat polisi setempat.
Menurut portal berita Detik, menteri luar negeri Indonesia mengunjungi bangsal pasien di rumah sakit Abdi Waluyo dan membuat pernyataan pers.
Empat orang Indonesia, Jerman dan Austria dikatakan saat ini dirawat di rumah sakit. Salah satu warga Indonesia yang terluka adalah seorang perwira polisi, demikian detik melaporkan, mengutip kepala polisi, Tito Karnavian.
(Sputnik/Islam-Times/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar