120 hari telah berlalu dari serangan udara yang dilancarkan oleh Rusia terhadap Suriah. Selama empat bulan ini, banyak perkembangan terjadi di dunia.
Dari satu sisi, kita menyaksikan kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara kuat dunia. Dan dari sisi lain, keberhasilan militer dan kekuatan rakyat Suriah dalam membasmi Da‘isy telah membuat negara-negara seperti Turki dan Arab Saudi kebakaran jenggot.
Para sekutu Arab Saudi di Suriah yang telah dimodali selama ini sedang berhadapan dengan krisis yang serius. Iran menentang kehadiran mereka di perundingan internasional Jenewa, karena mereka adalah pihak penentang. Hal ini juga telah dilontarkan oleh Abdullahiyan, Wamenlu Republik Islam Iran, dalam pertemuan dengan tangan kanan Putin di Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kelompok-kelompok yang dekat dengan Arab Saudi tersebut, setelah tarik ulur yang sangat panjang, akhirnya menyatakan tidak hadir dalam perundingan Jenewa yang akan digelar pada hari Jumat mendatang. Tentu, ini adalah sebuah kemenangan politik bagi Iran yang sekarang sedang mengalami tekanan dari negara-negara regional.
Dalam pada itu, Islam Alusy yang telah ditetapkan sebagai pengganti Zahran ‘Alusy untuk memimpin Jaisyul Islam menyatakan kepada Reuters melalui sebuah email bahwa semua gerakan ini didukung oleh Turki, Arab Saudi, dan Qatar.
Arab Saudi telah melakukan investasi besar-besar terhadap Jaisyul Islam. Setelah ‘Alusy terbunuh, kebijakan negara ini tentu berubah.
(Reuters/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar