Dalam rentang waktu 24 jam lalu, harga minyak sedikit meningkat sebesar 85 sen menjadi 32,50 dolar. Akan tetapi, gelombang penurunan harga minyak masih bergemuruh.
Krisis penentuan harga emas hitam ini di OPEC telah mewujudkan perbedaan-perbedaan signifikan antara negara-negara penghasil minyak miskin, seperti Venezuela dan Nigeria, dan Iran yang bersikeras untuk tidak mengurangi jumlah produksi minyak.
Menurut para ahli, penambahan jumlah penggudangan minyak bisa membahayakan pasar energi dunia. Kehadiran Iran dan penambahan jumlah produksinya dapat merugikan negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi.
Sekalipun demikian, minggu lalu, tanker minyak Iran yang berada di dermaga Asaluyeh telah berangkat menuju Korea Selatan. Perlu dicamkan bersama, Korsel hanya salah satu dari tujuan penjualan minyak Iran.
Sekarang tanker-tanker minyak Iran bisa mengangkut minyak ke negara manapun yang dituju dengan jaminan asuransi-asuransi dalam negeri.
Yunani adalah tujuan lain minyak Iran yang telah memanfaatkan energi ini dari sejak minggu lalu. Dalam ranah baru ini, tetangga-tetangga Iran termasuk Erdogan akan semakin kebakaran jenggot.
Dalam kondisi sekarang ini, pasar energi dunia sedang menghadapi produk minyak yang melebihi kebutuhan sebesar 1,5 milyar barel dalam sehari. Tentu, penurunan harga minyak ini bisa menghadapkan negara-negara seperti Arab Saudi kepada krisis. Apalagi sekarang negara ini sedang menghadapi perang luar negeri di Yaman dan Suriah.
(CNBC/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar