Kementerian Wakaf Mesir bermaksud menutup Masjid Ra’sul Husain as supaya warga Syiah tidak menggelar ritual mereka di tempat suci ini.
Kebijakan ini diambil oleh pihak keamanan Mesir guna mencegah setiap bentuk kekerasan.
Anggota Partai An-Nur di Parlemen Mesir dan kelompok salafi menuntut supaya ritual Syiah di masjid tersebut dilarang.
“Guna mencegah setiap ritual Syiah di Masjid Ra’sul Husain, Kementerian Wakaf akan menutup masjid ini,” tutur seorang petinggi di kementerian ini kepada koran Asy-Syarq Al-Awsath.
Masih menurut penuturan petinggi keamanan tersebut, Kementerian Negara akan menempatkan personel keamanan di sekitar masjid dan memberlakukan pengamanan.
Sekarang sudah dibentuk sebuah komite kemasyarakatan di pintu masuk masjid dan memeriksa setiap peziarah dan tas yang ia bawa. Mereka juga berusaha mencegah setiap ritual Syiah diselenggarakan.
Tahun lalu, pada saat kelahiran Imam Husain as, kelompok Syiah dan sufi bertikai. Pihak kepolisian pun terpaksa turun tangan.
Hingga kini, belum ada data kongkrit tentang jumlah warga Syiah di Mesir. Akan tetapi, menurut pengakuan para pemimpin Syiah, jumlah mereka mencapai 3 juta orang. Padahal sumber-sumber resmi menyatakan bahwa jumlah mereka hanyalah 18 ribu orang.
Warga Syiah Mesir merayakan hari kelahiran Imam Husain as sebanyak dua kali dalam setahun: pertama, di akhir bulan Rabi‘ul Awal selama 9 hari; kedua, pada bulan Sya‘ban selama 2 hari. Mereka berkeyakinan bahwa kepala beliau diletakkan di tempat tersebut pada akhir Rabi‘ul Awal ini.
(Huffington-Post-Arabi/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar