Dalam rangka peringatan Hari Raya Idul Fitri, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menyampaikan pidatonya kepada seluruh masyarakat Kerajaan Arab Saudi.
Dalam pidatonya yang dibacakan oleh Menteri Budaya dan Informasi Abdul Al-Thuraifi pada Selasa malam 5 Juli 2016 pukul 19.30 waktu setempat, Raja Salman menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menyempurnakan kenikmatan puasa bulan Ramadhan dengan datangnya Idul Fitri 1437 Hijriah.
Dalam pidato tersebut Raja Salman juga menyinggung tentang tantangan dunia Islam yang saat ini dihadapkan pada perpecahan dan pertikaian. Semua komponen umat dituntut berusaha menyatukan persatuan dan barisan umat serta bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Menurut Raja Salman dalam pidatonya, tantangan terberat yang dihadapi umat Islam saat ini adalah bagaimana memelihara sumber kekayaannya yang utama dan harapan masa depannya, yaitu para pemuda dari bahaya yang mengintai mereka, terutama sikap berlebihan (ghuluw).
Raja Salman juga menyinggung serangan bom bunuh diri di 3 kota di Arab Saudi, yakni Madinah, Qatif, dan Jeddah, pada Senin 4 Juli 2016 sore waktu setempat yang total mengakibatkan 6 orang tewas.
Oleh karena itu, Raja Salman mengecam sikap radikalisme dan bujukan hina yang mengajak untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dan tidak dikenal sebelumnya, yang bertentangan dengan fitrah suci dan prinsip-prinsip dasar agama Islam yang lurus serta nilai-nilai masyarakat Islam.
Dalam kesempatan ini, Raja Salman lalu menegaskan bahwa dirinya akan menindak secara tegas dengan "tangan besi" terhadap siapapun yang menargetkan untuk mencuci otak dan pemikiran serta pandangan anak-anak muda Arab Saudi.
Beliau mengimbau masyarakat hendaknya berpartisipasi bersama negara dalam setiap upaya dan kebijakannya untuk memerangi pemikiran-pemikiran sesat.
(Kompas/Antara-News/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar