Gelar tidak bisa dijadikan barometer wawasan seseorang dan perilaku yang baik, seperti halnya sebuah komputer yang memiliki banyak informasi dan catatan di dalam memorinya.
Terkait sebuah persoalan tentang bagaimana dalam menangani fenomena-fenomena dan permasalahan-permasalahan budaya, sosial, politik dan yang lainnya melalui wawasan yang ada, sehingga tidak jatuh dan terperosok ke dalam jurang, Muhammad Ridha Yusufi mengatakan, Rasulullah saww bersabda “kebodohan adalah sumber segala keburukan”.
Menurut pengajar di Universitas ini, adapun langkah pertama dalam melakukan segala tindakan adalah kita memerlukan informasi, pengetahuan dan wawasan, dalam hal ini Imam Ja’far Shadiq as bersabda “dalam melakukan setiap pergerakan dan tindakan kita membutuhkan wawasan dan pengetahuan”, yakni sebelum melakukan segala sesuatu kita harus memiliki skill dan pengetahuan tentangnya.
Namun, untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan di kehidupan kita, harus merujuk kepada Al-Qur’an dan sirah Ahlul Bayt as dan juga ucapan Imam-imam Makshum as, sebagai contoh bagaimana mereka mengatur dan menjalankan kehidupan mereka, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan keluarga, jelas Muhammad Ridha Yusufi.
Di bagian lain penjelasannya, beliau mengatakan bahwa wawasan yakni benar dalam mengambil keputusan dan harus mengamalkannya di jalan yang benar. Jika seseorang mengetahui sesuatu namun tidak mengamalkannya maka dirinya tidak bisa menyandang kalimat orang yang berwawasan, sebagai contoh, seorang Dokter yang mengetahui akan bahaya merokok, namun dirinya malah merokok maka ia tidak bisa disebut sebagai berwawasan.
Dengan begitu, Gelar tidak bisa dijadikan barometer wawasan seseorang dan perilaku yang baik, seperti halnya sebuah komputer yang memiliki banyak informasi dan catatan di dalam memorinya namun ia tidak bisa mengambil keputusan yang benar dan mengamalkan wawasannya, pungkas pengajar di Universitas ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar