Shalat dapat menjaga manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan buruk, seperti mengambil harta yang bukan haknya, atau bahkan perbuatan buruk lainnya.
Shabestan News Agency melaporkan dari Rasht, wakil wali faqih di Gilan, Ayatullah Zainal Abidin Qurbani dalam sebuah pertemuan menjelaskan bahwa kewajiban-kewajiban dan perkara agama sebelum terjadinya revolusi Islam sudah banyak dilupakan dan diremehkan, namun seiring dengan tercetusnya revolusi Islam dan kerja keras Imam Khumaini ra kewajiban agama kembali hidup.
Sembari menjelaskan bahwa shalat harus menjadi jati diri masyarakat Islam, Ayatullah Qurbani menjelaskan bahwa dalam keadaan apapun shalat tidak boleh ditinggalkan, karena shalat dapat mendekatkan manusia dengan sang pencipta alam semesta ini.
Dalam hadits disebutkan bahwa jika shalat diterima maka seluruh amalan-amalan lainnya akan diterima juga, dan sebaliknya jika shalat tidak diterima maka seluruh amalan-amalan lainnya juga tidak diterima.
Selain itu, shalat juga dapat menyempurnakan pengenalan manusia terhadap dunia ini, dan dengan menegakkan shalat maka manusia menjadikan Allah swt di atas segalanya.
Kecemasan, ketakutan dan kegelisahan adalah kerusakan yang banyak terjadi dalam kehidupan sekarang ini, namun dengan menegakkan shalat dapat menjauhkan jiwa manusia dari kegelisahan hidup, dan hidup akan penuh dengan ketenangan, jelas Ayatullah Zainal Abidin Qurbani.
Selain itu shalat juga dapat menjaga manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan buruk, seperti mengambil harta yang bukan haknya, atau bahkan perbuatan buruk lainnya. Shalat adalah sebuah ibadah yang komprehensif, dimana khasiat yang ditimbulkan ialah ketenangan dalam jiwa manusia dan menyucikannya, pungkas waki wali faqih di Gilan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar