Salafi Wahabi Yang Anti Persatuan Dan Anti Kebhineka-an

Foto: Ilustrasi

“Sejak salafi masuk Indonesia maka radikalisme merajalela. Mulai dari issue madzab, Pengeboman, dan pembid’ah-an sampai dengan Pengkafiran madzab lain yang berbeda dengan mereka“(Voice Area)

*****

Pemerintah Salafi Wahabi Saudi mengirim kekuatan militer ke Bahrain menyerang demonstran syi’ah dan mengirim pasukan untuk membantai syi’ah Yaman serta menyediakan pangkalan bagi Amerika untuk menyerang Irak.

Anda mungkin terkejut membaca judul diatas ? Terkesan fitnah mungkin menurut anda ? Ah tidak juga !

Sejak salafi masuk Indonesia maka radikalisme merajalela. Mulai dari issue madzab, Pengeboman, dan pembid’ah-an sampai dengan Pengkafiran madzab lain yang berbeda dengan mereka.

Sebenarnya Salafi terbagi menjadi dua cabang (aliran) yang masing-masing memiliki tugas dan target yang berbeda dalam menjalankan metode dakwahnya tapi pada dasarnya hal itu sama-sama bermuara pada satu kepentingan yang absolut yaitu untuk melanggengkan kekuasaan Raja Saudi dan dominasi Amerika dan Israel di timur tengah.

Pertama, Salafi dakwah yang memiliki ciri – ciri:

[1]. Mendukung Arab Saudi menyediakan pangkalan militer kepada Amerika Serikat ketika menyerang Irak pada PERANG TELUK I, fatwa pro Amerika yang ditanda tangani Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz salah satu ulama wahabi yang tunduk dan patuh pada setiap perkataan Raja Saudi yang ahli maksiat.

[2]. Mendukung Irak ( Saddam Hussein ) menyerang Iran pada saat perang Irak – iran 1980 -1988, saat itu Amerika Serikat dan Sebagian negara negara Arab mendorong dilakukannya pembunuhan massal terhadap 1 juta rakyat Iran.

[3]. Loyal kepada kerajaan Saudi yang monarkhi absolut dan pro Amerika – Israel, sikap pro Amerika ditandai dengan fatwa fatwa ulama salafi wahabi seperti Syaikh Albani yang meminta rakyat Palestina hijrah keluar dari Palestina.

[4]. Gemar sekali membid’ah–kan dan mengkafir-kan orang islam yang bermadzab lain khususnya dari kalangan NU dan SYIAH.

[5]. Berdakwah demi mendapat uang dari Arab Saudi, dalam tempo yang relatif singkat ratusan pesantren / ma’had, majalah, bulletin, VCD dll secara masif berkembang di Indonesia.

[6]. Menghujat dan memfitnah syi’ah imamiyah melalui buku buku, majalah, VCD, situs-situs internet dengan target agar mereka diakui oleh Nahdlatul Ulama (N.U) sebagai pembela ahlusunnah wal jama’ah yang harus diterima sebagai saudara seakidah. Taktik mereka ini berhasil, terbukti ALBAYYiNAT dan SALAFi bersatu menghadang syi’ah.

[7]. Berupaya merebut basis basis NU perkotaan, bahkan berupaya mengambil alih pengaruh sekaligus pengurus masjid-masjid NU diperkotaan (tapi mereka belum berhasil dalam urusan ini).

[8]. Anti Iran, segala hal yang berbau syi’ah dan Iran berupaya mereka hanguskan, ini tidak lepas dari politik Arab Saudi dan Amerika -Israel yang anti Iran. Aliran dana dari CIA dan Arab Saudi sangat deras untuk memuluskan proyek ini !

[9]. Gemar merevisi bahkan memalsukan kitab kitab ulama salaf demi memuluskan ajaran wahabi (edisi cetak saudi).

[10]. Merekayasa berbagai aksi anarkhisme terhadap jama’ah syi’ah di Indonesia, yang selama ini hidup dengan damai dengan madzab Islam lainnya.

Kedua, Salafi jihadi yaitu salafi yang memfokuskan dakwahnya dalam bentuk teror dan jihad melawan madzab-madzab Islam yang lain minus Israel dan Amerika.

Adapun tokoh-tokohnya antara lain: Abubakar ba’asyir, Amrozi, Imam Samudera, Noordin M Top, Doktor Azahari,Osama bin Laden.

Ciri-cirinya adalah:

[1]. Gampang sekali menuduh kafir dan menghalalkan darah muslim lainnya.

[2]. Gemar mengesahkan aksi radikalisme seperti pemboman dan anarkhisme, bahkan diantara mereka adalah pelaku langsung anarkhisme dan pengeboman, bahkan tidak segan segan melakukan aksi bom bunuh diri yang terkadang membuat orang islam sendiri terbunuh dan ekonomi umat islam hancur.

[3]. Ingin mendirikan negara Islam, tetapi tidak jelas bagaimana format negara Islam yang mereka inginkan, apakah monarkhi saudi atau khilafah gaya Hizbut Tahrir ?? tidak jelas.

[4]. Berdakwah dengan cara radikal, pensesatan, pengkafiran dan pembid’ah-an .

Kesimpulan:
Salafi Wahabi adalah teroris perusak indonesia dan anti bhinneka. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Raja Abdullah yang membuat ulama Salafi Wahabi rela mencium telapak kakinya , adalah pemimpin Arab Saudi yang dikenal dekat dengan AS. Bahkan terhadap mantan presiden AS George W. Bush, Raja Abdullah banyak memberikan hadiah dan bantuan secara finansial dan juga keleluasaan dalam menentukan kebijakan militer AS dan Barat di Arab Saudi yang juga berimbas pada kawasan Timur Tengah. Tidak jauh dengan rajanya, tentara Arab Saudi pun mau tak mau menjadi akrab dengan tentara AS. Ibaratnya, guru kencing berdiri, ya murid pun kencing berlari. Mereka sering mengadakan acara bersama. Mulai latihan perang bersama, sampai acara pesta bersama.

(VOICE AREA/Delete-Israel/Inilah-Salafi-Takfiri/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Senin, 04 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Salafi Wahabi Yang Anti Persatuan Dan Anti Kebhineka-an. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/01/salafi-wahabi-yang-anti-persatuan-dan.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS