Foto: merdeka.com
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Sandjojo menyebut desa di luar Jawa yang dahulunya tertinggal kini menjadi desa mandiri setelah kedatangan trasmigran.
“Ada 114 ibukota kabupaten juga asalnya dari kawasan transmigrasi. Bahkan ada 2 ibukota provinsi termasuk Kaltara (Kalimantan Utara) yang dulunya hutan sekarang maju karena adanya transmigrasi,” tambahnya.
Eko meyakini, sebanyak 175 KK transmigran telah ditempatkan di Kaltara mampu menyulap kawasan tersebut menjadi desa maju. Terlebih, kawasan itu berada di tanah yang subur dan tidak kekurangan air.
“Transmigrasi kalau dulu bisa menciptakan lebih dari 1.000 desa mandiri, saya harapkan transmigran di Kaltara juga punya keyakinan bahwa daerah ini bisa menjadi kota maju dan mandiri. Saat ini ada sebanyak 17 kementerian yang juga akan mengeroyok transmigrasi,” ujarnya.
Program transmigrasi dinilai pemerintah bisa sedikit mengurangi kompleksitas di kota. Sebab, arus urbanisasi terus terjadi lantaran masih banyak desa yang tertinggal. Warga desa ini mencari penghidupan ke kota-kota besar.
Selain itu, menjadikan desa mendiri juga mengurangi arus perpindahan itu. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan masih ada sekitar 5.000 desa yang masih berstatus desa tertinggal, sementara diharapkan 2.000 desa berkembang bisa menjadi desa mandiri.
Menurutnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota akan menyebabkan sebanyak 82% penduduk tinggal di perkotaan pada 2045. Penumpukan penduduk di perkotaan akan menimbulkan kemiskinan yang semakin sulit diatasi, sehingga desa perlu dibangun melalui penataan infrastruktur yang memadai, termasuk akses ke sanitasi dan air bersih.
“Kami memberi saran agar dana desa dipakai untuk bangun infrastruktur. Namun, ada fokus lebih ke akses sanitasi dan air bersih. Tanpa itu, masalah kualitas kesehatan akan jadi buruk, kualitas pendidikan juga jadi buruk,” katanya usai menghadiri Rapat Koordinasi Dana Desa di Gedung Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan, ke depan setiap desa harus memiliki satu produk unggulan sebagai pemicu kemajuan ekonomi. Dia berharap, dana desa juga digunakan untuk pemberdayaan ekonomi dan pembangunan kapasitas masyarakat desa.
“Dana desa kita dorong agar benar-benar bisa menanggulangi kemiskinan, pengembangan sumberdaya manusia dan kapasitas aparat desa,” paparnya.
Saat ini, ada 74.754 desa yang sudah menerima dana desa dengan penyaluran tahap pertama pada Maret, dan tahap kedua pada Oktober.
(Merdeka/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar