Menurut berbagai kajian, selain kehendak Ilahi, amalan manusia, tindakan dan niatnya juga memainkan peran penting dalam kehidupan materi dan maknawi manusia, namun hal ini tidak semerta-merta menjadikan peran ikhtiyar manusia terabaikan, jika hal ini sampai terjadi maka otomatis manusia akan menajdi “Jabr”.
Salah seorang anggota penelitian ilmu-ilmu dan budaya Islam, Hujjatul Islam Rahim Kargar dalam sebuah Channel Telegramnya menulis tentang “tinjauan masa depan manusia”.
Menurut beliau, salah satu faktor yang berperan dalam menentukan nasib seseorang, dan memiliki peran yang luar biasa terhadap masa depannya adalah doa. Baik itu doa dari dirinya sendiri ataupun doa orang lain, dalam riwayat disebutkan bahwa “doa dapat merubah Qadha dan Qadr, serta dapat merubah masa depan seseorang.”
Menurut berbagai kajian, selain kehendak Ilahi, amalan manusia, tindakan dan niatnya juga memainkan peran penting dalam kehidupan materi dan maknawi manusia. Memang benar jika seluruh kemampuan berada di tangan Allah swt, namun hal ini tidak semerta-merta menjadikan peran ikhtiyar manusia terabaikan, jika hal ini sampai terjadi maka otomatis manusia akan menajdi “Jabr”.
Begitu juga sebaliknya bahwa Allah swt memberikan kebahagiaan kepada manusia tanpa ada usaha darinya, akan tetapi Qadha dan Qadr Ilahi ikut berperan dalam faktor-faktor yang mennetukan kehidupan dan nasib manusia, seperti kerja keras dan kegigihan manusia dan amalan-amalan baiknya.
Kesimpulan yang bisa diambil ialah bahwa yang paling banyak dan paling utama dalam memainkan perannya untuk nasib manusia ialah keinginan, niat, doa dan usaha yang keras. Dengan demikian Qadha dan Qadr Ilahi juga berdasarkan pada tindakan, usaha dan kelayakan manusia itu sendiri.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar