Dalam rangka memerangi Islamofobia dan menunjukkan wajah sejati Islam, 100 masjid di Prancis akan membuka pintu lebar-lebar untuk seluruh warga Prancis pada tanggal 19 dan 20 Januari 2016 mendatang.
Keputusan ini diambil oleh Dewan Muslimin Prancis dalam rangka melawan Islamofobia yang kini sedang marak di Prancis.
Dalam rangka menanggapi keputusan ini, 100 masjid dari sebanyak 1.500 masjid di Prancis akan membuka pintu lebar-lebar guna menyambut kedatangan warga nonmuslim Prancis.
“Mereka yang ingin mengajukan pertanyaan tentang Islam bisa mendatangi masjid. Kami akan menyambut mereka dengan teh dan kue manis,” ujar Anwar Kabibasy, ketua Dewan Muslimin Prancis.
Dewan Muslimin Prancis akan menggelar arsitektur Islami, pendidikan dasar-dasar Al-Qur’an, dan ritual keagamaan selama kunjungan warga ini berlanjut.
Program “pintu masjid terbuka” ini akan digelar bersama guna memperingati aksi teroris pertama yang menyerang kantor koran Charlie Hebdo pada tanggal 11 Januari tahun lalu. Program ini digelar juga untuk mengenang para korban teroris ini dan ingin menunjukkan kepada masyarakat Prancis bahwa Islam terbebaskan dari aksi-aksi busuk ini.
Sekalipun demikian, masih saja terjadi serangan terhadap sebuah masjid di kepulauan Corsica, Prancis, beberapa waktu lalu. Di samping merusak masjid, para penyerang juga membakar mushaf-mushaf Al-Qur’an.
Menurut Kabibasy, aksi semacam ini tidak bisa diterima. Manuel Carlos Valls, Perdana Menteri Prancis, juga memiliki penilaian yang sama. “Semua harus menghormati undang-undang Prancis,” ujarnya.
(Maghress/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar