Amerika Serikat menolak permintaan Rusia di sidang Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan kelompok teroris Ahrar Al-Syam dan Jaisyul Islam ke dalam daftar teroris dunia.
Sembari menolak tuntutan Rusia tersebut, Washington mengklaim bahwa tindakan ini akan menimbulkan akibat yang buruk sehubungan dengan gencatan senjata yang sudah berjalan.
Permintaan tersebut diajukan oleh Rusia kepada Komite Pidana Khusus PBB pada hari Selasa lalu sehingga Ahrar Al-Syam dan Jaisyul Islam setara dengan kelompok teroris ISIS dan Al-Qa‘idah.
Menurut Vitaly Churkin, duta Rusia di PBB, permintaan tersebut diajukan lantaran hubungan keyakinan, finansial, dan struktural yang ada antara Ahrar Al-Syam, Jaisyul Islam, ISIS, dan Al-Qa‘idah.
Akan tetapi, Komite Pidana Khusus DK PBB tidak bisa memasukkan sebuah kelompok teroris ke dalam daftar teroris apabila seluruh anggota DK tidak sepakat.
Salah satu diplomat DK PBB menyatakan, usaha Rusia ini adalah sebuah usaha yang sia-sia dan ingin mengelompokkan para oposisi Suriah.
Jaisyul Islam adalah salah satu kelompok bersenjata terpenting di kalangan oposisi Suriah dan termasuk anggota Komite Tinggi Perundingan Riyadh.
Beberapa hari lalu, Ahrar Al-Syam meninggalkan meja perundingan perdamaian Suriah dengan alasan-alasan tak masuk akal dan tidak pernah lagi menghadiri perundingan dalam beberapa periode.
Rusia sudah beberapa kali meminta supaya Jaisyul Islam dan Ahrar Al-Syam tidak menghadiri perundingan perdamaian, karena kedua kelompok teroris ini memiliki hubungan dekat dengan Front Al-Nushrah yang menolak bergabung dengan gencatan senjata.
(Al-Jazirah/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar