Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz dan Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz. (Foto: AP)
Tudingan miring ke pemerintah Kerajaan Arab Saudi pasca-peristiwa tragedi Mina yang menewakan lebih dari 700 jemaah haji terus muncul. Yang terkini, keluarga kerajaan dianggap menjadi biang macetnya rombongan jemaah yang hendak melempar jumroh sehingga terjadi desak-desakan dan saling injak yang merenggut ratusan jiwa.
Sebagaimana dilaporkan Press TV, Jumat (25/9), ada Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud yang juga menteri pertahanan Arab Saudi di tengah-tengah gelombang jemaah haji yang bergerak menuju lokasi lempar jumroh. Keberadaan sang pangeran dengan ratusan pengawalnya membuat gelombang jemaah tertahan. Sementara arus menuju lokasi jumroh terus mengalir.
Press TV juga mengutip laporan surat kabar berbahasa Arab di Lebanon, al-Diyar menyebut konvoi besar-besaran Muhammad bin Salman termasuk 200 tentara dan 150 polisi. Mereka masuk, menerobos di antara para peziarah yang sedang bergerak maju.
Akibatnya, kemacetan terjadi. Padahal gelombang jemaah terus mendesak maju ke arah Jumarat. Kepanikan luar biasa pun terjadi.
Al-Diyar menulis, Pangeran Mohammad dan rombongan segera meninggalkan lokasi yang sudah bergelimpangan dengan tubuh para jemaah haji yang tak berdaya lagi. Menurut al-Diyar, pemerintah Arab Saudi juga sengaja menutupi kabar tentang keberadaan Pangeran Mohammad.
(AP/Press-TV/Al-Diyar/Jawa-Pos/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar