Sekertaris Jendral Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah
Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah menyatakan bahwa Israel masih dalam kondisi shock Perang 33 Hari, meski enam tahun berlalu sejak perang tersebut.
Fars News melaporkan, hal itu dikemukakan Nasrullah dalam pidatonya pada peringatan tahun keenam kemenangan Hizbullah dalam Perang 33 Hari.
Mengawali pidatonya, Sayid Nasrullah menyinggung berbagai peristiwa dalam Perang 33 Hari yang menjadi saksi kekalahan memalukan rezim Zionis. Dikatakannya, "Dalam peringatan tahun keenam pasca Perang 33 Hari, Israel masih dalam kondisi shock akibat kekalahannya dalam perang tersebut. Banyak orang-orang Israel yang menggelar konferensi, menulis berbagai artikel, dan menghadiri berbagai pertemuan dengan para pejabat tinggi Zionis, yang membahas kekalahan tersebut."
"Cukup bagi kami ketika Meir Dagan, ketua Mossad, ketika perang menyatakan bahwa perang ini adalah musibah bagi Israel dan Israel menerima pukulan telak, atau ketika Dan Meridor yang kala itu menjabat sebagai ketua komite pembaruan perspektif keamanan nasional Israel mengatakan bahwa sampai saat ini Israel belum pernah menyaksikan sesuatu seperti ini dan belum pernah dipermalukan seperti ini," tutur Nasrullah.
Sekjen Hizbullah menegaskan, "Mereka [rezim Zionis] sekarang berada dalam kubangan, meski demikian mereka berusaha untuk menggapai sebuah kesuksesan, mereka bertipu muslihat dan berbicara tentang sebuah keberhasilan besar."
"Dalam sidang yang digelar 14 Juli, mereka [para pejabat Israel] mengklaim memiliki informasi terperinci dan sangat penting tentang titik-titik peluncuran roket Hizbullah dan mengidentifikasi roket-roket buatan Iran dan Menteri Pertahanan Israel mengatakan bahwa titik-titik peluncuran roket Hizbullah telah teridentifikasi, yang jika pelaksanaan operasi disetujui, maka operasi anti-Hizbullah akan langsung digelar dan tulang punggung Hizbullah akan dipatahkan."
"Mereka mengira bahwa dengan operasi tersebut, Hizbullah akan terkejut dan tidak dapat meluncurkan roketnya. Satu jam setelah disetujuinya perang, 40 jet tempur Israel memulai serangan dan menarget lebih dari 40 titik, mereka melancarkan operasinya dalam 34 menit. Halutz menghubungi Olmert dan mengatakan bahwa Israel menang dan perang berakhir," papar Sayid Nasrullah.
"Pada hari kedua, Shimon Peres mengatakan bahwa Israel menang perang dan Sekjen Hizbullah telah melarikan diri ke Damaskus, padahal ketika itu saya berada di Dhahiyah. Para pejabat Israe kemudian melancarkan berbagai upaya untuk mengumpulkan informasi dan manuver serta menetapkan bujet besar untuk mencapai sebuah kemenangan dan mereka menilai masalah ini sama seperti tahun 1967. Halutz mengkalim bahwa 60 hingga 70 persen kekuatan roket Hizbullah telah dihancurkan," jelas Sekjen Hizbullah.
(Fars-News/IRIB-Indonesia/IRNA/Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar