Foto yang disediakan oleh kantor Presiden Iran Hassan Rouhani pada 21 Agustus 2016 menunjukkan Rouhani (3-Kanan) dan Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan (2-Kiri) berdiri di samping 373 sistem pertahanan rudal Bavar di Teheran. (Foto: AFP)
Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan mengatakan negaranya berencana memproduksi rudal jelajah laut dengan kecepatan supersonik dalam waktu dekat.
“Kami akan meningkatkan jangkauan rudal laut kami dan saat ini kami memiliki rudal anti-kapal dan anti-permukaan dengan jangkauan 200 kilometer,” kata Dehqan dalam sebuah upacara di Teheran pada hari Minggu (21/8/16) saat mengungkap mesin turbojet pertama Iran yang akan digunakan di pesawat.
Dia menambahkan bahwa negaranya telah berhasil mengambil langkah besar dalam pengembangan rudal jelajah laut dan jangkauannya telah dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat dan melakukan upaya untuk versifikasi aplikasinya.
“Kami telah berhasil mengubah sistem strategis rudal jelajah dan meningkatkan kekuatan mesin dan jangkauannya,” kata Dehqan, menambahkan bahwa rudalnya sekarang dapat menghantam target pada jarak 100 kilometer.
Di tempat lain dalam sambutannya, menteri pertahanan Iran menyatakan bahwa negaranya telah mengambil langkah besar dalam memproduksi senjata torpedo, mencatat bahwa kiriman pertama torpedo buatannya akan dikirim ke angkatan laut di tahun kalender Iran saat ini (berakhir 20 Maret 2017 ) dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan dalam konfrontasi terhadap ancaman yang mungkin.
Dia menambahkan bahwa Iran telah menghasilkan kapal berkecepatan tinggi yang proporsional dengan kebutuhan dan dimasukkan ke dalam operasi kapal yang mampu mencapai kecepatan lebih dari 60 knot.
Para ahli Iran juga mampu memproduksi berbagai produk strategis industri elektronik, yang dapat digunakan pada pangkalan pertahanan udara Angkatan Darat dan unit lain dari Angkatan Bersenjata Iran, kata Dehqan.
Pada tanggal 29 Januari, Angkatan Laut Iran berhasil menguji-coba rudal jelajah permukaan-ke-permukaan yang dijuluki Nour (Light), dengan jangkauan 150 kilometer selama latihan angkatan laut besar-besaran di wilayah pesisir Makran, timur Selat Hormuz.
Angkatan Laut Iran berhasil menguji-coba rudal jelajah permukaan-ke-permukaan, dijuluki Nour (Light) pada tanggal 29 Januari 2016.
Angkatan laut Iran telah melakukan uji-coba rudal pada hari ketiga latihan militer yang bersandi Velayat 94 yang meliputi wilayah perairan dan laut lepas di Teluk Persia, Selat Hormuz dan Samudera Hindia. Rudal jelajah Nour dapat diluncurkan baik dari laut maupun darat.
Kementerian Pertahanan Iran menyerahkan rudal udara Nasr untuk Angkatan Udara pada 9 Februari 2016. (Foto: IRNA)
Sementara itu, Organisasi Industri Aerospace Iran yang berafiliasi dengan Departemen Pertahanan pada 25 Agustus 2015 meluncurkan lini produksi rudal jelajah udara yang dijuluki Nasr (Kemenangan), dalam upaya untuk meningkatkan pertahanan negara. Kementerian Pertahanan Iran menyampaikan Rudal jelajah produk pertama ke Angkatan Udara negara itu pada 9 Februari.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer penting.
Iran juga telah melakukan latihan militer besar lainnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan angkatan bersenjatanya dan menguji taktik militer modern dan peralatan modern militer. Republik Islam menyatakan bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, dengan menyatakan bahwa doktrin pertahanannya semata-mata didasarkan pada pencegahan.
(AFP/IRNA/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar